Mataram (Pendis) - Tugas Wakil Rektor yang membidangi kemahasiswaan adalah tugas yang mulia, berat dan sangat keras. Karena biasanya kerap berhadapan dengan mahasiswa yang sangat kritis, demonstran dan mahasiswa yang meminta keringanan membayar SPP.
Demikian dikatakan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Zainul Majdi biasanya disebut Tuan Guru Bajang, saat jamuan makan malam dengan para Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKIN se-Indonesia di Pendopo Provinsi NTB, Jumat (16/02).
Lebih lanjut dikatakan Gubernur yang hafal Quran ini, menghadapi mahasiswa yang demikian dibutuhkan pendekatan yang tidak saja rasional, tetapi mengedepankan pendekatan spiritualitas. Pendekatan spiritual sangat penting, mengutip Pimpinan Pesantren Nahdlatul Wathon Pancor, Tuan Guru Bajang mengatakan, langkah kaki para ulama atau orang yang berilmu akan membawa berkah. Pesantren ini, bisa eksis dan berkembang diantaranya karena doa guru-guru saya di Makkah dan banyaknya kaki ulama yang telah melewati pesantren ini.
Terkait dengan menghadapi mahasiswa yang tergolong generasi millenial, Zainul Majdi menandaskan "Generasi millenial adalah generasi yang 50 persen lebih tidak ingin menjadi PNS, maka dibutuhkan langkah-langkah inovasi dan kreativitas agar mereka dapat berkembang dengan baik".
Ditambahkan, "Mereka disebut generasi `dataisme` yaitu manusia masa depan yang akan mempunyai banyak data, mempunyai kemampuan dan ketrampilan mengolah dan menganalisa data tersebut dengan baik".
Gubernur menyambut gembira atas kedatangan para pimpinan PTKIN yang khusus membidangi kemahasiswaan, yang akan selama tiga hari melakukan Rapat Koordinasi Wakil Rektor/Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama 16 s/d 18 Februari 2018.
Pendopo ini, kata Zainul Majdi telah banyak didatangi para ulama dan intelektual dari berbagai daerah dan negara. Karenanya NTB bertekad akan menjadi tuan rumah even-even yang bernuansa ke-Islaman atau pertemuan untuk islamulic meet.
Program Pemda NTB lainnya adalah muslim funny tourism, bukan halal tourism. "NTB menjadi salah satu tempat wisata yang Islami yang nyaman dan aman bagi siapapun yang datang".
Mengakhiri sambutannya, Zainul Majdi berharap agar ke depan marwah PTKIN dan juga civitas akademikanya mempunyai marwah sama atau bahkan lebih tinggi dari pada perguruan tinggi umum.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI, Arskal Salim GP mengatakan kesempatan yang langka, bisa bertemu dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat dapat digunakan dengan baik oleh para Wakil Rektor III. "Ini adalah pertemuan yang baru pertama kali dikalangan Wakil Rektor yang dijamu dan dihadiri langsung oleh Gubernur," katanya.
Arskal menyampaikan program internasionalisasi pengembangan PTKIN. Diantaranya adalah mulai tahun ini, Kementerian Agama akan merekrut mahasiswa asing untuk kuliah di PTKIN melalui skema beasiswa.
Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama diminta untuk ikut menyiapkan bersama wakil rektor bidang akademik khusunya terkait dengan pembinaan mahasiswa asing nantinya. Selain itu mendatangkan para profesor luar negeri untuk mengajar di PTKIN dan para dosen PTKIN untuk studi dan riset ke luar negeri.
Program lain yang disampaikan Arskal adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara di daerah 3T, Study Mobility Program dan program pengembangan kemahasiswaan lainnya.
Rapat Koordinasi Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama dilaksanakan pada 16 s/d 18 Februari 2018. Dihadiri oleh Plt. Rektor UIN Mataram Masnun, Wakil Rektor I, II dan III, dan aktivis Dewan Eksekutif Mahasiswa. (RB/dod)
Bagikan: