Jakarta (Pendis) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggandeng Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) di bawah binaan Kementerian Agama RI untuk menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Revolusi Mental.
Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK RI Agus Sartono mengatakan bahwa KKN Revolusi Mental murni program menggugah kesadaran dan komitmen mahasiswa untuk terlibat aktif dalam pembangunan di pedesaan. Hal itu dikatakan Agus Sartono saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi dan Penandatanganan MoU Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Revolusi Mental (KKN-RM) pada Selasa (27/03) di Jakarta.
"KKN RM tidak ada hubungannya dengan politik praktis walau saat ini kita sedang menghadapi Tahun Politik," tandas Agus. Pihaknya meminta dijelaskan secara gambalang kepada masyarakat, bahwa KKN RM yang pada tahun 2018 memasuki tahun ketiga adalah program untuk mengajak mahasiswa mengenal dan memahamai desa dan masalah-masalahnya.
KKN RM lanjut Alumni UGM ini adalah upaya mempersiapkan calon-calon pemimpin bangsa yang mempunyai kepedulian terhadap masyarakat. "Dengan tinggal di desa dalam waktu kurang lebih dua bulan, mahasiswa mempunyai empati pada masyarakat pedesaan".
"Idealisme yang dimiliki oleh mahasiswa peserta KKN dan jumlahnya yang besar akan menjadi daya dorong masyarakat untuk menggerakan roda pembangunan," harap Agus.
Kepada Pimpinan Perguruan Tinggi Agus berpesan untuk menitipkan muatan-muatan yang akan disampaikan dalam KKN RM oleh mahasiswa. Diantaranya tentang membangun ketahanan keluarga, kesehatan terutama KB dan tumbuhnya generasi cebol baik fisik maupun otak. Tak kalah pentingnya juga tentang Gerakan Gemar Membaca.
Agus memaparkan semua pembiayaan KKN RM akan ditanggung oleh Kemenko PMK dan mahasiswa tinggal mengembangkan gagasan agar nilai-nilai Revolusi Mental seperti integritas, etos kerja dan gotong royong terdesiminasikan dengan baik kepada masyarakat tempat KKN.
Program ini di inisiasi oleh Kemenko PMK bekerjasama dengan Kementerian Agama RI dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri yang ikut ambil bagian dalam program pemerintah KKN RM adalah UIN Raden Intan Lampung, UIN Mataram, IAIN Purwokerto, IAIN Tulungagung, IAIN Samarinda, STAIN Sorong, Institut Agama Kristen Negeri Tarutung, Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan (STAKPN) Ambon dan Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar.
Luhtfi Hamidi Rektor IAIN Purwokerto menyambut baik kegiatan KKN RM dan pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk merealisasikan kuliah kerja nyata ini. "Pemerintah Daerah Kebumen sangat antusias dan mengaharpakan mahasiswa IAIN Purwokerto untuk turun lagi KKN di daerahnya," kata Luthfi.
Hadir dalam Rakor dan Penandatanganan MoU adalah Sekretaris Kemenko PMK, Mutawally Rektor UIN Mataram, Luthfi Hamidi Rektor IAIN Purwokerto, Ruchman Basori Kasi Kemahasiswaan, Muhammad Aziz Hakim Kasi Pengabdian pada Masyarakat Direktorat PTKI Kementerian Agama RI serta 33 Pimpinan Perguruan Tinggi Umum Negeri dan PTKN. (RB/dod)
Bagikan: