Asosiasi Ilmu Alquran dan Tafsir (AIAT) Indonesia Temukan Pendekatan Baru Dalam Tafsir Alquran

Kamis, 27 Februari 2020 09:34 WIB
Pendis

Asosiasi Ilmu Alquran dan Tafsir (AIAT) Indonesia Temukan Pendekatan Baru Dalam Tafsir Alquran

Yogyakarta (pendis)- Asosiasi Ilmu Alquran dan Tafsir (AIAT) Indonesia bekerjasama dengan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam meluncurkan 4 (empat) buku terbarunya. Keempat buku tersebut adalah (1) Pendekatan Ma’na-Cum-Maghza atas Alquran dan Hadis: Menjawab Problematika Sosial Keagamaan di Era Kontemporer; (2) Tafsir Al-Quran di Nusantara; (3) Living Quran: Resepsi Sosial atas Alquran; dan (4) Terjemahan buku Hermenuetika Alquran dan Pengembangan Ulumul Quran ke dalam Bahasa Arab karya Sahiron Syamsuddin. Kegiatan yang bertempat di Hotel New Saphir, Yogyakarta, ini dilaksanakan pada 26 Februari 2020. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua AIAT yang sekaligus Plt. Rektor UIN Sunan Kalijaga, Sahiron Syamsuddin, Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Noorhaedi, para dekan di lingkungan UIN Sunan Kalijaga, penulis buku, dosen dan mahasiswa.
Menurut Sahiron, AIAT yang lahir pada tahun 2014 itu dimaksudkan untuk melakukan sekurang-kurangnya pada 4 (empat) hal. Pertama, pengembangan keilmuan dan metodologi dalam disiplin ilmu Alquran dan tafsir; Kedua, pengembangan sumber daya manusia, terutama ilmu Alquran dan tafsir di lingkungan PTKI. “Agar para dosen memiliki semangat untuk maju bersama dan semaksimal mungkin dapat bermanfaat, khususnya, untuk mahasiswa”, ungkap Sahiron.  

Ketiga, mengembangkan institusi program studi ilmu Alquran dan tafsir sendiri, seperti melakukan redesain kurikulum sejumlah mata kuliah pada program studi ilmu Alquran dan tafsir, merumuskan KKNI, dan lain-lain. Keempat, melakukan berbagai program pengabdian kepada masyarakat, sehingga kontribusi AIAT tidak hanya berkiprah pada wacana keilmuan semata, tetapi juga berkontribusi secara konkret di masyarakat.

Dalam kesempatan itu, dibahas juga pendekatan baru dalam menggali makna Alquran, yakni Ma’nã-Cum-Maghzã. Sebagaimana dinyatakan dalam buku “Pendekatan Ma’na-Cum-Maghza atas Alquran dan Hadis: Menjawab Problematika Sosial Keagamaan di Era Kontemporer”, Sahiron menyebutkan bahwa pendekatan ini merupakan bentuk penyederhanaan sekaligus pengembangan dari aliran quasi-obyektivis progresif yang diusung, antara lain, oleh Fazlurrahman, Nashr Hamid Abu Zayd, Abdullah Saeed, dan Muhammad al-Thalibi dalam bukunya masing-masing. Menurut Sahiron lebih lanjut, tujuan dari pendekatan Ma’nã-Cum-Maghzã adalah menggali makna dan signifikansi historis dari ayat yang ditafsirkan dan kemudian mengembangkan signifikansi historis tersebut menjadi signifikansi dinamis (sigmifikansi kekinian dan kedisinian). 

Oleh karenanya, menurut Sahiron yang juga lulusan pondok pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon, untuk mendapatkan makna dan signifikansi historis, perlu dilakukan lima hal: (a) analisa bahasa teks; (b) intratekstualitas; © intertekstualitas; (d) analisa konteks historis turunnya ayat; dan (e) rekonstruksi signifikansi/pesan utama historis ayat.

Untuk membentuk signifikansi dinamis ayat, menurut Sahiron, terdapat langkah-langkah yang perlu ditempuh, yakni (1) menentukan kategori ayat; (2) reaktualisasi dan kontekstualisasi signifikansi ayat; (3) menangkap makna simbolik ayat; dan (4) memperkuat konstruksi signifikansi dinamis ayat dengan ilmu bantu lainnya.  

Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, mengatakan bahwa pihaknya memberikan apresiasi atas lahirnya 4 (empat) karya ini. “AIAT harus berani menjadi teladan dalam melakukan reproduksi keilmuan. Selain dengan menerbitkan buku, penawaran kerangka metodologi dalam disiplin keilmuan juga patut dilakukan. Oleh karenanya, pendekatan Ma’nã-Cum-Maghzã dalam memahami teks-teks Alquran, sebagaimana yang dihasilkan oleh pak Sahiron dan AIAT ini, perlu diapresiasi”, ungkap doktor UIN Jakarta.

Menurut Suwendi, kajian Islam di Indonesia sangat produktif dan dinamis. Kini, telah banyak metode-metode keilmuan yang ditemukan dan dikembangkan oleh para dosen di lingkungan PTKI. “Sebagai contoh, kita mengenal metode mubadalah yang dicetuskan oleh Faqihuddin Abdul Kader, dosen IAIN Cirebon, yang mampu menawarkan bagaimana teks-teks keagamaan itu ditempatkan dalam konteks relasi laki-laki dan perempuan secara adil. Dan, hari ini, kita juga mendapatkan karya baru dari Pak Sahiron dan kawan-kawan tentang pendekatan baru dalam memahami makna ayat-ayat Alquran, yang diharapkan dapat menjawab problematika sosial-keagamaan kontemporer”, ungkap Suwendi.


Tags:

Bagikan:







Pendis
SIMPATIKA

Sistem Pendataan Informasi Tenaga Kependidikan

Pendis
KKGTK

Kelompok Kerja Guru Tenaga Kependidikan

Pendis
AKGTK

Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan

Pendis
SISFODEMA

Sistem Informasi Dosen dan Mahasiswa

Pendis
SILABA

Sistem Layanan Bantuan Pendidikan Agama Islam

Pendis
SIAGA

Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama

Pendis
SIKAP

Sistem Administrasi Keagamaan dan Pesantren

Pendis
BEASISWA

Sistem Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMBA

Sistem Informasi Manajemen Bantuan Pesantren

Pendis
SILADIKTIS

Sistem Informasi Layanan Pendidikan Tinggi

Pendis
SIPPRO

Sistem Informasi Pengajuan Program Studi Baru

Pendis
PENYERTAAN IJAZAH

Layanan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

Pendis
SIMSARPRAS

Sistem Informasi Sarana Prasarana Madrasah

Pendis
RDM

Rapor Digital Madrasah

Pendis
SIMPRO

Sistem Monitoring Perkembangan Proyek

Pendis
CENDIKIA

Koleksi Elektronik Buku Pendidikan Agama

Pendis
KIP KULIAH

Program beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Agama

Pendis
SERDOS

Sistem Sertifikasi Dosen Pendidikan Agama

Pendis
PAKPTK

Layanan Aplikasi Penilaian Angka Kredit PTKI

Pendis
SIMSARPAS PTKI

Sistem Informasi Manajemen Sarana Prasarana PTKI

Pendis
LITAPDIMAS

Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendis
BEASISWA TIMTENG

Layanan Beasiswa Timur Tengah

Pendis
SITREN

Sistem Layanan Tanda Daftar Keberadaan Pesantren

Pendis
IJOP PDMA

Selamat datang di layanan Ijin Operasional PDMA

Pendis
SIPDAR LPQ

Tanda Daftar Lembaga Pendidikan Al-Quran

Pendis
PBSB

Program Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMORA

Sistem Informasi dan Manajemen PBSB

Pendis
KEMANDIRIAN PESANTREN

Sistem Informasi Kemandirian Pesantren

Pendis
SPACE

Sistem Pembelajaran Agama Cara Elektronik

Pendis
PDUM

Pangkalan Data Ujian Madrasah

Pendis
AKMI

Aplikasi Pendataan Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
PORTAL AKM

Portal Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
APP MADRASAH

Sistem Kelembagaan dan Kerjasama Madrasah

Pendis
ERKAM

Sistem Perencanaan dan Penganggaran

Pendis
BOS KEMENAG

Bantuan Operasional Sekolah Kemenag

Pendis
IJOP SAH

Izin Operasional Pendirian Madrasah