Kediri (Pendis)—Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri akan menerima 1.600 Calon Mahasiswa Baru (Camaba) melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) tahun akademik 2021/2022.
Kepastian itu disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik IAIN Kediri Ahmad Subakir pada pelaksanaan pembukaan UM PTKIN yang di gelar di kampusnya pada Senin (24/5).
Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam, menggelar UM PTKIN melalui Sistem Seleksi Elektronik (SSE) secara nasional pada tanggal 24-27 Mei 2021 di 59 lokasi se-Indonesia.
Subakir menenerangkan, kurang lebih 147.400 calon mahasiswa ikut ambil bagian dalam UM PTKIN untuk memperebutkan 47.461 kursi yang tersedia. Total pendaftar yang mengikuti seleksi elektronik pada IAIN Kediri, kata Subakir berjumlah 1982 orang dari total pendaftar 4765 yang terdiri dari pilihan I (1.118 orang) pilihan II (1.577 orang) dan pilihan III (2.070 orang).
“Melalui jalur UM PTKIN, IAIN Kediri akan menerima 1.600 mahasiswa yang tersebar di semua prodi”, terang Subakir. Selain melalui UM PTKIN, para calon mahasiswa PTKIN dapat melalui SPAN PTKIN dan ujian mandiri.
Rektor IAIN Kediri Dr. Nur Chamid, M.Ag dalam sambutan pembukaan mengatakan pihaknya merasa bangga terdapat peningkatan jumlah peminat yang masuk di IAIN yang dipimpinnya. “Kepercayaan masyarakat untuk mengkuliahkan putra-putrinya meningkat dan ini berkat kerja keras dari semua pihak dalam menjaga mutu”, katanya.
Nur Chamid mengapresiasi kerja panitia penyelenggara baik nasional maupun IAIN Kediri yang berhasil menggelar ujian secara online dengan lancer relative tanpa hambatan.
Di tempat terpisah, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (DIKTIS) Prof. Dr. Suyitno, M.Ag mengatakan tahun akademik 2021/2022 adalah tahun kedua pelaksanaan ujian secara daring, setelah tahun sebelumnya pelaksanaannya terbentur Covid-19.
“Covid-19 mengharuskan pelaksanaan UM PTKIN 2021 berbasis online meninggalkan cara-cara konvensional yang berbasis kertas (paper based tes)”, terang Guru Besar UIN Palembang ini.
Sementara itu Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Ruchman Basori saat melakukan Monitoring dan Evaluasi UM PTKIN di IAIN Kediri mengatakan “sebagai petugas system seleksi elektronik (SSE), tugas anda sangat mulia, menjadi bagian perjalanan sejarah, mencetak generasi unggul di kampus IAIN Kediri”.
Ruchman menilai pelaksanaan UM PTKIN di IAIN Kediri berjalan dengan baik, lancar dan ditangani sangat sigap oleh panitia lokal. “Kelancaran test menjadi awal yang baik sebagai pintu gerbang kader-kader bangsa memasuki dunia akademik Islamic Studeis”, katanya.
Hadir dalam pembukaan SSE UM PTKIN, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Wahidul Anam, Kepala Biro AUAK Achmad Heru Achadi Heri, dan sejumlah pejabat eselon III dan IV.(RB)
Bagikan: