Shiraz Iran (Pendis) - Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Dit. PTKI) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI memenuhi undangan dari Islamic World Science Citation Center (ISC) Iran yang berkolaborasi dengan ISESCO (Islamic Education, Scientific and Cultural Organization), dalam kegiatan Workshop "Increasing Impact of Research: Strategies and Practical Solution for Universities and Research Institutions", yang diselenggarakan di Shiraz, Iran, mulai tanggal 4 hingga 7 Maret 2018. Turut hadir dalam kegiatan itu adalah Direktur PTKI, Arskal Salim, Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, Kepala Subdit Kelembagaan dan Kerjasama, Agus Sholeh, dan sejumlah pengurus LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) dari UIN di Indonesia.
Workshop yang dihadiri oleh sejumlah negara-negara muslim ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama secara internasional dalam meningkatkan dampak atas hasil penelitian terutama terhadap peningkatan kualitas kampus pada perguruan tinggi Islam dan institusi penelitian secara umum. Di samping itu, pertemuan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan sitasi dan indeks jurnal penelitian yang dikelola oleh perguruan tinggi keagamaan Islam.
Menurut Direktur PTKI, Arskal Salim, momentum ini memiliki makna strategis bagi pendidikan tinggi keagamaan Islam terutama untuk meningkatkan keterbacaan hasil penelitian yang diselenggarakan oleh para dosen di lingkungan perguruan tinggi keagamaan Islam. "Hasil penelitian harus memiliki dampak dan pengaruh terhadap masyarakat umum, di antaranya dengan meningkatkan sitasi oleh para peneliti. Lebih-lebih dalam konteks bagaimana PTKI ini memiliki kapasitasnya sebagai universitas tingkat dunia, tentu kualitas publikasi ilmiah atau jurnal hasil penelitian ini perlu ditingkatkan," ungkap Arskal.
Pada kesempatan itu, guru besar UIN Jakarta ini menyatakan bahwa pertemuan yang digagas oleh ISC Iran berkerjasama dengan ISESCO ini juga akan memberikan ruang untuk saling menimba pengalaman dari berbagai negara bagaimana hasil penelitian yang dilakukan itu banyak dibaca dan dikutip oleh banyak orang dan mendiskusikan kemungkinan dilakukannya riset kolaborasi antar sejumlah perguruan tinggi di dunia muslim, tak terkecuali di bidang sains dan teknologi.
Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Suwendi, menyatakan bahwa Direktorat PTKI terus memfasilitasi dan melakukan inovasi penelitian, termasuk kolaborasi internasional dengan sejumlah negara, seperti Perancis, Australia, Jepang, Belanda, Jerman, dan sejumlah negara lainnya. Di samping itu, Direktorat PTKI juga melakukan layanan dan menyediakan fasilitas guna menghasilkan jurnal yang terindeks dan bereputasi itu terus meningkat. "Hingga kini, di lingkungan PTKI setidaknya telah ada 65 jurnal yang terakreditasi, di antaranya 4 jurnal yang terakreditasi A dan 61 yang akreditasi B. Diharapkan di tahun ini akan terjadi peningkatkan yang baik," papar Suwendi.
Kepala Subdit Kelembagaan dan Kerjasama, Agus Sholeh, menyatakan bahwa memenuhi kegiatan ini menjadi penting guna membuka dan sekaligus meningkatkan akses kerjasama baik goverment to government maupun university to university dalam berbagai bidang, baik di bidang riset dan pengelolaan jurnal maupun bidang akademik dan peningkatan kelembagaan perguruan tinggi secara umum. (eS-1/dod)
Bagikan: