Serpong (Pendis) - Di tengah kegiatan Penguatan Sentra HKI di PTKI, 20-21 Agustus 2018, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Prof. M. Arskal Salim GP, Ph.D. menyetujui adanya aplikasi MORA-BASe, sebagai sistem aplikasi baru untuk mengumpulkan artikel yang berasal dari hasil penelitian para dosen PTKI seluruh Indonesia.
"Aplikasi MORA-BASe, ministry of religious affairs-bank of article system, seperti yang dipaparkan tim dari IAIN Surakarta merupakan gagasan brilian yang lama terpendam di PTKI. Lubang inilah yang dirasakan hampir semua para editor jurnal atau pengelola jurnal di PTKI, baik yang terakreditasi maupun yang masih proses terakreditasi. Pada prinsipnya, saya sebagai Direktur PTKI menyetujui gagasan dan konsep MORA-BASe, secara teknis silahkan dibicarakan dengan subdit penelitian dan pengabdian kepada masyarakat," pungkas Arskal Salim usai mendengar presentasi tim BASe IAIN Surakarta.
Akhmad Anwar Dani, dosen muda dan pengelola Omah Jurnal IAIN Surakarta, dalam presentasinya menyampaikan bahwa tujuan BASe, sekurangnya ada 3 (tiga) kemudahan;
"Pertama, memudahkan pengelolaan sumber publikasi berkualitas (draft publikasi hasil penelitian); Kedua, memudahkan pengelola jurnal untuk mendapatkan naskah berkualitas, dan ketiga, memudahkan peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitiannya sesuai dengan jurnal yang dipilihnya".
Selain, Anwar Dani, tim BASe juga menghadirkan Muhammad Endy Saputro dan Nur Kafid. Ketiganya ini sejak awal aktifis pengelola jurnal IAIN Surakarta, yang saat ini, hampir semua jurnalnya terakreditasi versi Kemenristekdikti.
Kasubdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi menyampaikan terima kasih kepada tim BASe IAIN Surakarta karena bersedia presentasi di hadapan Direktur PTKI, dan langsung disetujui oleh Direktur.
"Semoga dengan kehadiran MORA-BASe ini, keluhan-keluhan para pengelola jurnal di PTKI terjawab sudah untuk menemukan artikel terbaik sesuai bidang ilmunya yang berdasarkan hasil penelitian. Insya Allah, MORA-BASe ini akan di-launching bersamaan dengan kegiatan konferensi internasional tentang pengabdian kepada Masyarakat di Malang pada bulan Oktober 2018 nanti".
Aplikasi MORA-BASe ini, sebelumnya pernah diusulkan secara non formal pada pertemuan para pengelola jurnal PTKI di Bukit Tinggi, Malang, Tulung Agung, dan Jakarta. Oleh karena itu, kehadiran MORA-BASe saat ini di PTKI adalah suatu keniscayaan. Apalagi, aplikasi ini merupakan hal baru yang dipunyai oleh para editor jurnal perguruan tinggi di Indonesia, supaya hasil penelitian juga tidak mudah hilang begitu saja atau kesulitan mencari jurnal setelah menjadi draf artikel sebagai output penelitian. Hal itu diakui oleh Mahrus, Kasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, yang sebelumnya menjadi Kasi Publikasi Ilmiah. (ME/dod)
Bagikan: