Tulungagung (Pendis) - Untuk ketiga kalinya, Pascasarjana IAIN Tulungagung menjadi mitra Program 5000 Doktor Kementerian Agama. Dimulai dari Tahun Akademik 2016/2017 dengan pendaftar sebanyak 48 orang dan dinyatakan layak mengikuti program ini sebanyak 12 orang. Kemudian pada TA 2017/2018 dengan pendaftar sebanyak 63 orang dan dinyatakan layak mengikuti program ini sebanyak 12 orang. Sedangkan pada TA 2018/2019 dengan pendaftar sebanyak 55 orang.
IAIN Tulungagung menjadi pilihan mitra Program 5000 Doktor Kementerian Agama dengan beberapa pertimbangan. Salah satunya distingsi keilmuan di IAIN Tulungagung yang berbeda dan tidak dimiliki oleh Program Doktor di pascasarjana lainnya yakni Manajemen Pendidikan Islam Transformatif Berbasis Profetik.
Dalam penjelasannya, Prof. Akhyak selaku Direktur Pascasarjana IAIN Tulungagung menyampaikan bahwa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam dengan konsentrasi Manajemen Pendidikan Islam Tingkat Dasar akan menjadi nilai tawar keilmuan dan kebutuhan akademik di Indonesia, khususnya bagi para dosen yang berlatar belakangan Ilmu Pendidikan. "Dominasi magister dengan gelar pendidikan sangat banyak dan membutuhkan program lanjutan di tingkat doktoral. Bahkan lulusan S2 PGSD dan PGMI belum bisa melanjutkan di program doktoral dengan konsentrasi yang sama, sehingga mereka bisa melanjutkan doktoralnya di Pascasarjana IAIN Tulungagung ini," terang Akhyak.
Lebih lanjut, Guru besar Filsafat Pendidikan Islam ini memaparkan bahwa distingsi lain dari program doktor Manajemen Pendidikan Islam Dasar (MPDI) dari aspek kurikulum menawarkan kajian integratif dengan pendekatan interdisiplin, sehingga tidak hanya mendapatkan pengetahuan yang bersifat monodisiplin tetapi juga interdisiplin.
"Program doktor MPDI tentu saja diharapkan menghasilkan para ilmuwan yang menguasai berbagai pengetahuan tentang manajemen pendidikan Islam, tetapi lebih spesifik dapat memperbaiki kondisi pendidikan dasar di madrasah khususnya pendidikan dasar (MI-MTs)," paparnya.
Berdasarkan keterangan panitia lokal, dari jumlah pendaftar di tahun 2018/2019 sebanyak 55 orang, terdapat 9 orang yang gugur dalam seleksi administrasi dan sebanyak 46 orang dinyatakan layak mengikuti ujian tulis dan wawancara pada hari ini. Namun dalam rekap peserta ujian, terdapat 2 orang pendaftar yang tidak hadir tanpa keterangan sehingga dinyatakan gugur secara otomatis. (rfq/aguszf/dod)
Bagikan: