Jakarta (Pendis) - Pada Tahun Anggaran 2018 Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendidikan Islam akan membangun sarana pendidikan di 34 PTKIN senilai 1.304.000.000.000,- (1,3 Trilyun). Pada tahun 2017 telah dibangun sarana dan prasarana pendidikan di 32 PTKIN dengan total anggaran Rp. 1.051.670.000.000,-.
Pembangunan bebagai sarana pendidikan seperti ruang kelas pembelajaran, perpustakaan, laboratorium, dan student center pada UIN, IAIN dan STAIN dibiayai dengan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Imam Safe`i selaku Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PTKI mengatakan, melalui SBSN telah mengubah wajah dan citra Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), setidaknya dari sisi fisik. Hal itu dikatakan saat memberikan pengarahan pada kegiatan Rapat Persiapan dan Optimalisasi Pelaksanaan Program SBSN PTKI Tahun 2018 pada Rabu (25/10) di Jakarta.
Imam Safe`i yang juga sebagai Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) menerangkan, kampus-kampus di negara-negara muslim yang dulu pernah besar, seperti Qarawiyyin Maroko, Nizzamiya di Persia semula sebagai lembaga pendidikan tinggi yang pernah besar. Tapi sekarang kalau kita bandingkan dengan bangunan fisik UIN, IAIN dan STAIN di Indonesia, tidak ada apa-apanya.
Namun Imam buru-buru mengatakan, kendatipun demikian, kalau ingin belajar bahasa dan Islamic Studies tetap harus ke sana, karena dari sisi lingkungan (milliu) di sana sangat mendukung.
Melalui berkah SBSN, Imam Safe`i berharap, dengan infrastruktur yang semakin bagus perlu diikuti dengan ikhtiar mendinamiskan model-model pembelajaran dan meningkatkan mutu akademik. Sehingga ketika civitas akademikanya ditanya: "Apa yang anda paling banggakan di kampus ini?" Mereka menjawab hal yang sama, misalkan gedungnya bagus dan dosennya berkualitas. Berarti PTKIN telah berhasil membangun institusional branding di hadapan publik.
Ke depan tambah Dosen Riset IAIN Samarinda ini, PTKIN akan berlomba-lomba mengatakan perguruan tinggi kamilah yang paling bagus, yang dibangun dari bawah mulai dari level kabupaten, provinsi sampai ketingkat dunia. "Akan tercipta image bahwa PTKI kita menjadi perguruan tinggi bermutu. Jangan sampai telah berubah kelembagaannya, namun performa dan kualitasnya tidak ada perubahan," harap Imam.
Rapat Persiapan dan Optimalisasi Pelaksanaan Program SBSN PTKI Tahun 2018 dilaksanakan pada tanggal 25 s/d 27 Oktober 2018 di Jakarta. Hadir perwakilan 34 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri penerima SBSN 2018, Rektor, Wakil Rektor, Kepala Biro, PPK, Nur Yasin Kasi Sarpras PTKIN, Otisia Arinindiyah Kasi Sarpras pada PTKIS dan Ruchman Basori Kasi Kemahasiswaan.
Syafriansyah Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan mengatakan Kementerian Agama RI telah menetapkan 34 PTKIN penerima SBSN 2018 setelah melalui persetujuan Bappenas. Petemuan ini dimaksudkan untuk menyamakan pemahaman yang utuh terhadap pelaksanaan SBSN. Dari mulai perencanaan, rencana penarikan dana (RPD), penyusunan jadwal pelaksanaan proyek, pelaksanaan lelang dan realisasi pembangunan.
Syafri berharap melalui pertemuan para penerima SBSN baik yang lama maupun yang baru menjadi wahana efektif bertukar pengetahuan dan pengalaman dalam merealisasikan pembangunan dengan skema SBSN.
Direncanakan akan memberikan pembekalan adalah Direktur Pembiayaan Syariah Kementerian Keuangan, Direktur Pendidikan Tinggi Bappenas dan nara sumber dari Ditjen Pendidikan Islam. (RB/dod)
Bagikan: