Jakarta (Pendis) - Di Kementerian lain, pemberian beasiswa bagi mahasiswa asing sudah yang biasa bahkan memberikan manfaat tersendiri bagi Indonesia. Pertama, Perguruan Tinggi Keagaman Islam (PTKI) di Indonesia dapat meningkatkan kualitasnya; pelayanan akademis dan non-akademis. Kedua, menjadi ajang pertukaran pengenalan budaya antara 2 negara. Dan ketiga, mempererat hubungan diplomasi antar kedua negara. "Tahun 2017 ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam memberikan beasiswa bagi 52 mahasiswa asing yang kuliah di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, PTKIN," ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Sesditjen Pendis), Moh. Isom. Yusqi, di ruang kerjanya (9/11/2017).
Terikat dengan kerjasama dengan luar negeri dalam bidang pendidikan tinggi Islam, Kementerian Agama dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Islam selaku leading sector-nya, lanjut Sesditjen Pendis, maka Ditjen Pendis memberikan bantuan kepada 52 (lima puluh dua) mahasiswa asing; 51 orang berasal dari Thailand dan 1 orang dari negara Maroko. "Ke-52 mahasiswa asing tersebut akan kuliah di 8 Universitas Islam Negeri (UIN); Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung 9 orang mahasiswa, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 11 orang satu diantaranya dari Maroko, UIN Walisongo 2 Semarang orang, UIN Sunan Ampel Surabaya 2 orang, UIN Alauddin Makassar 5 orang, UIN Sultan Syarif Kasim Riau 7 orang, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 9 orang, dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 7 orang," ungkap mantan Kepala Sub Direktorat Ketenagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam ini.
Mengenai biaya kuliah untuk masing masing mahasiswa, kata Isom Yusqi, tergantung program studi jurusan yang diambil dan stratanya. "Mahasiswa asing yang kuliah di UIN, mengambil semua strata; S1, S2 bahkan ada yang S3. Biayanya bervariasi, minimal per tahunnya ada yang 3,8juta per tahun bahkan ada yang 61juta. Kuliah di UIN Sunan Ampel misalnya, untuk S1 biaya yang harus dibayarkan sebesar 40,4juta dan untuk S3-nya 61,9juta. Namun di UIN Sunan Kalijaga lebih murah lagi; S2-nya 9,5juta," kata Alumnus UIN Maulana Malik Ibrahim ini.
Pemberian beasiswa tersebut, kata guru besar IAIN Ternate, akan diberikan secara langsung ke rekening bank mahasiswa. "Beasiswa diberikan secara full study, sampai lulus kuliah, dan diberikan per-tahun atau 12 (dua belas) sekaligus, mengikuti tahun ajaran kampus yang bersangkutan," kata Isom Yusqi. (@viva_tnu/dod)
Bagikan: