Metro Lampung (Pendis) - Pimpinan Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) PTKI harus memahami dengan baik masalah-masalah kebangsaan, yang berkembang. Salah satunya maraknya radikalisme dan intoleransi serta politisasi agama.
Harapan itu disampaikan Ruchman Basori Kepala Seksi Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Islam, saat menjadi pembicara dalam kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Organisasi Kemahasiswaan yang diselenggarakan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Metro Lampung pada Minggu (28/09) di Metro, Lampung.
"Kepekaan mahasiswa akan situasi dan kondisi bangsa mutlak diperlukan, agar kalian tidak menjadi intelektual di menara gading," lanjut Mantan Ketua I Senat Mahasiswa IAIN Walisongo ini.
Ruchman menegaskan Pimpinan Ormawa PTKI harus membekali dirinya analisis sosial, di samping kapasitas politik kebangsaan untuk menajamkan perannya di masyarakat. "Saat ini marak penggunaan idiom-idiom agama untuk kepentingan politik praktis, mahasiswa jangan terjebak ke sana," kata Ruchman.
Sementara itu Ida Umami Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Metro mengharapkan agar kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa ini dapat memacu semangat progresivitas mahasiswa. "Di Hari Sumpah Pemuda ini kita jadikan momentum untuk bangkit dan memacu semangat progresivitas dan kreativitas kalian sebagai pimpinan mahasiswa," kata Ida.
Ida mengharapkan agar pelatihan kepemimpinan ini akan melahirkan calon-calon pemimpin generasi milenial yang memiliki kekuatan spiritual dan mental dalam menjaga, mengisi serta memgang estafet kepemimpinan bangsa.
Bertempat di Gedung Serba Guna IAIN Metro Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober 2018. Di ikuti oleh kurang lebih 150 peserta, berasal dari perwakilan Organisasi Kemahasiswaan, di antaranya Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Unit Kegiatan Khusus (UKK), Senat Mahasiswa (Sema) dan Ikatan Mahasiswa Bidikmisi (Ikabim) IAIN Metro.
Lutfi Hakim Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) IAIN Metro menyampaikan rasa terimakasih kepada Kementerian Agama yang telah memfasilitasi kegiatan ini melalui Bantuan Lembaga Kemahasiswaan tahun anggaran 2018. Luthfi Hakim berharap kegiatan ini bisa melahirkan mahasiswa yang mempunyai skill kepemimpinan, keorganisasian, keterampilan dan kecakapan dalam memanage mahasiswa. "Memenej mahasiswa tidak gampang dibutuhkan pengetahuan dan ketrampilan serta keteladanan," kata Luthfi.
Selain narasumber dari Kementerian Agama RI juga menghadirkan pakar motivasi manajemen kepemimpinan Eko Susanto dan sejumlah akademisi di Lampung.
Pada tahun anggaran 2018 Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Kelembagaan Islam Ditjen Pendidikan Islam telah menyalurkan Bantuan Lembaga Kemahasiswaan pada 55 PTKI untuk mensupport program-program dan kegiatan kemahasiswaan, khususnya dalam hal menebarkan pemahaman Islam yang moderat. (RB/dod)
Bagikan: