Jember (Pendis) - Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di bawah Kementerian Agama RI hendaknya mengedepankan dialog untuk menyelesaikan persoalan-persoalan internal kampus.
"Persoalan akademik, administrasi akademik, layanan kemahasiswaan dan kesejahteraan mahasiswa bisa dibicarakan dan di dialogkan dengan baik". Hal itu dikatakan Ruchman Basori Kasi Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama saat berdialog dengan mahasiswa IAIN Jember pada Jumat (11/05).
Menurut Ruchman penyampaian aspirasi dengan pendekatan demonstrasi atau turun jalan bisa dilakukan pada persoalan-persoalan kemasyarakatan, kebangsaan dan global. "Waktu saya kuliah hampir tidak pernah mendemo kampusnya sendiri, karena kami lebih suka dengan dialog dari pada aksi turun jalan," kenang Ruchman Basori.
Ruchman menyadari tantangan dunia kemahasiswaan saat ini sangat komplek dari mulai maraknya gerakan trans nasional, muncunya radikalisme dan terorisme, kapitalisme global, dan korupsi kolusi dan nepotisme (KKN).
Dalam dialog dengan mahasiswa Ruchman Basori mendengarkan dan mencatat satu persatu masalah yang muncul dari mulai minimnya sarana prasarana kemahasiswaan, anggaran yang terbatas, semakin sedikitnya mahasiswa yang tertarik menjadi aktivis dan hal lain tentang seluk beluk ormawa.
"Kalian harus bangga menjadi aktivis mahasiswa karena bisa berlatih menjadi pemimpin, terampil menyelesaikaan masalah dan bisa mematangkan mentalitas," kata mantan Ketua I Senat Mahasiswa IAIN Walisongo ini.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Jember Soekarno mengatakan walaupun anggaran kemahasiswaan yang diberikan Organisasi Mahasiswa Intra Kampus IAIN Jember belum begitu besar, tetapi saat ini sudah lumayan banyak.
"Dana operasional organisasi kemahasiswaan pada IAIN Jember cukup lumayan berkisar Rp. 557.000.000,- pada tahun anggaran 2018 sedangkan pada tahun 2017 mencapai Rp. 870.000.000,- juta," terang Soekarno.
Kurang lebih per organisasi kemahasiswaan diberikan anggaran antara 10-14 juta rupiah sebagai dana stimulus agar semangat mengembangkan kegiatan intelektual, bakat minat, sosial kemasyarakatan dan penguatan karakter dan akhlakul karimah.
Soekarno menyarankan kepada aktivis mahasiswa di kampusnya untuk menggunakan kesempatan dengan Kasi Kemahasiswaan Kemenag ini sebaik mungkin. "Ada banyak peluang program dan sekaligus pendanaannya yang bisa dikonsutasikan kepada Pak Ruchman," kata Soekarno.
Dialog yang bertema: "Upaya Peningkatan Mutu Kegiatan Kemahasiswaan IAIN Jember" dipandu oleh Zainuri Kabag Kemahasiswaan dan diikuti oleh Pengusrus Organisasi Kemahasiswaan Intra Kampus Sema, Dema, UKM/UKK, dan HMJ. (@viva_tnu/dod)
Bagikan: