Bekasi (Pendis) - Masyarakat saat ini merindukan buku-buku yang memberikan inspirasi dan membangkitkan semangat dan daya juang. Perjalanan hidup seseorang, beragam prestasi dan keunggulan mahasiswa misalnya dapat menjadi alternatif sajian yang menarik.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Seksi Kemahasiswaan, Ruchman Basori mewakili Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendidikan Islam, saat memberikan sambutan penutupan kegiatan Workshop Penyusunan Success Story Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi PTKI pada Sabtu (30/09) di Bekasi.
Karenanya lanjut Ruchman Basori, Kementerian Agama melalui Direktorat PTKI tengah menyusun kisah sukses para mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi. "Penyusunan naskah success story ini menjadi sangat penting dan strategis untuk mengenalkan berjibun prestasi, keunikan dan daya juang mahasiswa PTKI," katanya.
"Berjibun prestasi mahasiswa Bidikmisi di lingkungan PTKI akan berdampak positif pada pengembangan PTKI yang bermutu dan berdaya saing apalagi pada masa trasformasi kelembagaan," harap Ruchman.
Mantan Aktivis Mahasiswa `98 ini tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang tinggi atas kerja keras para penulis, sehingga kiprah dan geliat mahasiswa Bidikmisi di beberapa PTKI mampu tersaji dengan baik. "Anda semua telah menggunakan kesempatan menulis dengan baik, karena di luar sana banyak mahasiswa yang ingin diundang untuk kegiatan ini," ucapnya.
Alumni UIN Walisongo ini berharap segala ikhtiar mencetak sebuah buku kisah sukses yang telah peserta tulis, dapat berjalan dengan lancar. "Masyarakat tengah menunggu kisah sukses penerima Bidikmisi yang telah Anda semua tulis dalam sebuah buku," tegasnya.
Sebelumnya, Otisia Arinindyah mewakili panitia mengatakan kegiatan workshop yang telah berlangsung tanggal 28 s/d 30 September ini telah berjalan dengan lancar. "Semua materi sudah tersampaikan oleh nara sumber dan para peserta telah menyelesaikan tugasnya dengan baik," katanya.
Otis berharap semoga para peserta yang terdiri dari aktivis pers mahasiswa, dosen dan beberapa mantan mahasiswa penerima Bidikmisi PTKI dapat terus menjalin silaturrahmi dan bersineri untuk menghasilkan karya-karya lain. "Kita sengaja mengundang para aktivis pers mahasiswa karena mereka merupakan orang orang yang aktif di dunia tulis menulis," imbuhnya. (Imam Maksum/dod)
Bagikan: