Samarinda (Pendis) - Di era revolusi industri yang penuh kompetisi seperti sekarang ini, tantangan mahasiswa dan alumni Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) sangat berat. Karenanya harus ada perubahan paradigmatik dalam gerakan mahasiswa.
Harapan itu disampaikan Ruchman Basori Kepala Seksi Kemahasiswaan dalam Dialog Publik "Menuju Masyarakat Kampus Kompetitif di Era Millenial" di IAIN Samarinda pada Rabu (13/12).
Aktivis Mahasiswa `98 ini menekankan perlunya para aktivis mahasiswa intra kampus untuk melakukan perubahan paradigma gerakan mahasiswa. "Pada era `98 relasi antara mahasiswa dan pemerintah adalah vis a vis negara, karena pada waktu itu negara terlalu represif dan hegemonik," katanya.
Sekarang ini kawan-kawan mantan aktivis yang dulu menggagas civil society, kata Ruchman sedang diberikan mandat memegang amanah di pemerintahan dan sektor-sektor publik. "Saya minta kepada kalian untuk tetap kritis menyoroti persoalan-persoalan kemasyarakatan dan kebangsaan yang terjadi di negeri ini, tetapi khusus masalah internal PTKI lebih mengedepankan pendekatan dialog," tegas Mantan Ketua I SEMA IAIN Walisongo ini.
Ruchman memaparkan banyak hal yang bisa dikritisi oleh gerakan mahasiswa, seperti upah buruh yang masih belum sesuai, dampak pembangunan yang meminggirkan masyarakat kecil, hak untuk memperoleh pendidikan dan kesehatan yang layak, masalah korupsi serta kedaulatan NKRI yang hari ini sedang mendapatkan ancaman serius.
Noor Thaibah Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Kerjasama dan Alumni IAIN Samarinda meminta kepada mahasiswa untuk menggunakan kesempatan bertemu dengan Kasi Kemahasiswaan Kemenag RI dengan baik. "Forum dialog publik ini menjadi sarana efektif mendiskusikan hal-hal strategis problem-problem kebangsaan dengan mantan aktivis `98 ini," katanya.
Thaibah juga menyampaikan bahwa sistem suksesi Ketua DEMA di IAIN Samarinda adalah sudah sesuai dengan SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 4961 Tahun 2016, yaitu sistem perwakilan.
Ficky Yosi Ketua DEMA IAIN Samarinda melaporkan bahwa kegiatan dialog publik merupakan rangkaian kegiatan purna bakti DEMA IAIN Samarinda. Selain itu digelar IAIN Festival Gold Generation dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa (PKM).
"Pengembangan wawasan kepemimpinan dengan basis generasi millenial amat penting agar mahasiswa dapat berperan sebagai kekuatan pembangunan dan perubahan masyarakat," kata Yossi.
Kegiatan Dialog Publik diikuti oleh kurang lebih 150 orang aktivis mahasiswa dan peserta Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Tahun 2018. Turut hadir dalam kegiatan itu Kasubbag Kemahasiswaan Wahyuddin, Ketua Senat Mahasiswa (SEMA), dan segenap fungsionaris DEMA, SEMA, UKK/UKK dan HMJ. (RB/dod)
Bagikan: