Jakarta (Pendis) - Pada Tahun Anggaran 2017 Kementerian Agama RI menggelontorkan anggaran 4 milyar untuk mengembangkan lembaga kemahasiswaan di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Total lembaga kemahasiswaan yang menerima bantuan ada 80 lembaga masing-masing Rp. 50.000.000,-
Kepastian pemberian bantuan itu disampaikan Imam Safe`i, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di ruang kerjanya, di Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta, Selasa (07/11).
Imam Safe`i yang juga Direktur Pendidikan Agama Islam mengatakan ikhtiar melakukan pengembangan kegiatan kemahasiswaan terus menerus dilakukan, agar mahasiswa meningkatkan kapasitas dan kualitasnya. "Intelektualitas mahasiswa semakin matang, profesionalitasnya diandalkan dan sekaligus mempunyai kepedulian sosial yang tinggi serta kuat karakter, moral dan akhlak," kata Imam.
Seiring dengan perubahan STAIN menjadi IAIN, IAIN menjadi UIN dan UIN menjadi World Class University (WCU) lanjut Imam Safe`I, mahasiswa harus dijadikan prioritas pengembangan perguruan tinggi. Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah mahasiswa, harus diimbangi dengan upaya pengembangan bakat, minat dan keahlian yang dipadu dengan idealisme serta karakter unggul.
Terkait dengan bantuan ini Imam meminta kepada para Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan PTKI untuk mendampingi para mahasiswa, agar batuan yang ada dapat dioptimalkan dengan baik. "Saya percaya selama ini mereka telah berperan dengan baik sebagai pendamping dan mentor yang memompa semangat mahasiswa, walau saya tahu anggaran kemahasiswaan belum terlalu banyak," kata Imam.
Syafriansyah Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan mengatakan dari tema-tema kegiatan yang diajukan melalui proposal oleh Senat Mahasiswa (SEMA), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) /Unit Kegiatan Khusus (UKK) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PTKI hampir 50% adalah berkaitan dengan tema radikalisme dan terorisme dan bagaimana cara menanggulanginginya (deradikalisasi).
"Ini menandakan bahwa mahasiswa PTKI memunyai keprihatinan yang mendalam akan bahaya radikalisme dan terorisme, bagi saya ini cukup membanggakan," tegas Syafri.
Ditambahkan oleh alumni UIN Sunan Kalijaga ini tema kemandirian ekonomi, entrepreneurship, pengembangan koperasi menduduki peringkat kedua. Disusul dengan kegiatan penguatan karakter dan kepramukaan, kepemimpinan, olahraga dan apresiasi seni serta kemampuan olah bahasa menempati urutan berikutnya.
Kementerian Agama melalui Direktorat PTKI pada tahun anggaran 2017 ini telah menerima pengajuan proposal Bantuan Lembaga Kemahasiswaan sebanyak 200 proposal. Telah diseleksi menjadi 80 lembaga kemahasiswaan dan mendapatkan alokasi dana Rp. 50.000.000,- tiap lembaga. (RB/dod)
Bagikan: