Pangkal Pinang (Pendis) - Komitmen kebangsaan tidak boleh surut dan mundur sejengkalpun, termasuk upayanya menangkal ideologi-ideologi yang muncul belakangan untuk menggantikan ideologi Pancasila.
"Para pendiri bangsa telah bersepakat menjadikan Pancasila dan NKRI sebagai sesuatu yang final karenanya harus dipertahankan". Pernyataan itu dikatakan Ruchman Basori, Kepala Seksi Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, pada Senin (31/12).
Ruchman mengajak kepada Pimpinan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) se-Provinsi Bangka Belitung dan mahasiswa yang hadir, untuk menjadikan organisasinya sebagai pusat moderasi beragama, untuk menangkal radikalisme dan intoleransi. "Komitmen kebangsaan dan keagamaan harus dalam satu tarikan nafas," katanya.
Jayadi Rektor IAIN Sultan Abdurrahman Siddik Bangka Belitung mengajak kepada mahasiswa untuk menjaga, merawat dan melestarikan Pancasila sebagai ideologi bangsa yang telah disepakati para pendiri bangsa. "Para pendiri bangsa telah bersusah payah meletakan pondasi melalui nasionalisme," katanya.
Lebih lanjut dikatakan Jayadi semangat nasionalisme harus selalu menyala dikalangan generasi muda untuk menjawab masalah-masalah bangsa, termasuk tantangan dari kelompok yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain.
Seminar yang dirangkai dengan Bedah Buku "Ber-Islam di Negara Pancasila" menhadirkan penulis buku Ir. H. Yasan Matzen dan dibedah oleh Dr. Rusdi Sulaiman, M.Ag Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Sultan Abdurrahman Siddik Bangka Belitung. Tampak hadir dalam acara itu Tumiran Kepala Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan (AUK), Pimpinan DEMA se-Provinsi Babel dan sejumlah akademisi.
Yasan Matzen mengatakan antara nilai-nilai Pancasila dan Islam tidak ada yang bertentangan, keduanya saling mendukung, karenanya menjadi bekal terbaik Beislam di negara Pancasila. "Bentuk negara apapun apakah kerajaan, demokrasi, republik yang penting nilai-nilai Islam menjai prilaku dan dasar hidup," tandasnya.
Sementara Rusdi Sulaiman menekankan perlunya kontekstualisasi ajaran Islam dalam berbagai hal mengatasi masalah bangsa. "Indonesia harus dirawat dan dijaga dengan Islam yang rahmatan lil `alamin," ujar Rusdi.
Kegiatan Seminar dan Bedah Buku merupakan kegiatan dalam rangka Purna Bakti DEMA IAIN Bangka Belitung Masa Khidmah 2018. Tabrozi Ketua DEMA berterimakasih kepada Kementerian Agama yang telah mensupport pembiayaan kegiatan ini dari Bantuan Lembaga Kemahasiswaan Tahun Angaran 2018. (RB/dod)
Bagikan: