Metro (Pendis) - Bulan Desember adalah bulan suksesi kepemimpinan bagi sejumlah Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) Intra Kampus di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), diantaranya IAIN Metro Lampung.
Pemilihan Ketua DEMA dan SEMA IAIN Mero dilaksanakan melalui pemungutan suara dan sistem perwakilan oleh HMJ se-IAIN Metro. Tanzili terpilih sebagai Ketua DEMA dan Andi Kurniawan ditetapkan sebagai Ketua SEMA terpilih melalui musyawarah mufakat, pada Senin (31/12).
Rektor IAIN Metro Enizar memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh mahasiswa peserta Musyawarah Mahasiswa. "Saat ini sudah tidak saatnya kompetisi yang hanya mengandalkan kekuatan otot atau fisik, tetapi harus kolektif-kolaborasi dan sinergi bertumpu pada intelektualitas," terang Enizar.
"Kerjasama dan komunikasi sangat penting dalam merealisasikan visi misi dan program-progran organisasi," tegas Enizar. Rektor berharap semoga apa yang dilakukan oleh aktivis Ormawa di IAIN kami bisa menjadi rujukan ormawa yang ada di PTKIN se-Indonesia, dalam melakukan suksesi kepemimpinan mahasiswa.
Ida Umami Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama mengatakan Musyawarah Mahasiswa (Musma) IAIN Metro dalam dua tahun terakhir ini tidak lagi menggunakan sistem pemilu mahasiswa langsung, tetapi menggunakan sistem perwakilan, sebagaimana dimandatkan dalam SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor: 4961 Tahun 2016 tentang Ormawa.
Dengan bangga Ida Umami menerangkan seluruh tahapan pemilihan mulai dari pembahasan tata tertib, proses pencalonan dan pemilihan dapat berjalan dengan baik dan dalam suasana kebatinan serta tidak ada anarkis. "Saya kagum atas kedewasaan mahasiswa dalam mengikuti setiap tahapan proses pemilihan yang demokratis," kata Ida.
Daroini Ketua Panitia Pelaksana Musma merasa bangga atas penyelenggaraan Musma yang dinilai telah menunjukan kedewasaan berpolitik. "Semua proses pemilihan telah mengacu pada regulasi yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama," katanya.
Sementara itu Ruchman Basori Kepala Seksi Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam mengatakan Kementerian Agama sedang menata sistem organisasi kemahasiswaan di lingkungan PTKI agar lebih fungsional dan berbasis kebutuhan mahasiswa.
Mantan Ketua I Senat Mahasiswa IAIN Walisongo ini meminta kepada mahasiswa untuk tidak terjebak pada sistem pemilihannya. "Sistem apapun yang digunakan, terpenting adalah mampu melahirkan sosok aktivis pengelola organisasi yang handal, peka nurani dan didukung oleh mahasiswa," katanya.
"Keberhasilan mengimplementasikan program-program jauh lebih penting daripada berdebat tentang sistem pemilihan ORMAWA," kata Ruchman. (RB/dod)
Bagikan: