Pekanbaru (Pendis) - Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau mengundang penerima beasiswa program 5000 doktor dari angkatan 2015 sampai 2017. Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang sidang pascasarjana dalam rangka koordinasi penerima beasiswa yang baru dan evaluasi bagi penerima beasiswa yang lama, Rabu (11/10).
Ilyas Husti, Direktur pascasarjana menyampaikan perlunya mengumpulkan mahasiswa penerima beasiswa agar mengetahui perkembangannya. "Kita setiap tahun mengumpulkan mahasiswa penerima beasiswa program 5000 Doktor Kemenag untuk mengetahui perkembangan studi setiap mahasiswa dan mengevaluasi secara keseluruhan," ungkapnya.
Ia mengabsen satu persatu setiap mahasiswa, sambil menanyakan sampai mana proses studi dan apa kendalanya. "Saya akan panggil satu per satu dan menanyakan sudah sampai mana proses studi mahasiswa kandidat doctoral di UIN Riau," ucapnya.
Kemudian Ia menyampaikan perkembangan secara umum setiap angkatan. "Angkatan 2014 dari 12 penerima beasiswa sudah ada 5 mahasiswa yang lulus dan lainnya persiapan ujian tertutup. Untuk angkatan 2015 ada 14 penerima beasiswa yang semuanya sudah selesai seminar proposal dan ujian kualifikasi. Angkatan 2016 ada 24 mahasiswa yang rata-rata tahap seminar proposal. Sedangkan angkatan baru 2017 ada 15 mahasiswa yang baru kuliah satu bulan," terangnya.
Ia juga memaparkan secara transparan komponen bantuan studi S3 dalam negeri yang meliputi biaya pendidikan, biaya mahasiswa, dan biaya pengelolaan program.
"Uang beasiswa ada yang diterima langsung oleh mahasiswa yaitu biaya pendaftaran, biaya hidup/operasional, uang buku/referensi, dan biaya riset. Sedangkan yang dititipkan ke pihak universitas dan diperuntukkan kegiatan universitas yaitu SPP, biaya ujian, dan biaya lain sesuai SK rektor," paparnya di hadapan penerima beasiswa.
Dari komponen biaya yang ada, Ilyas menginginkan ada tambahan komponen yaitu Program Sandwich-S3 Luar Negeri. "Pascasarjana Riau ingin mengusulkan agar dari 6 semester, minimal 1 sementer atau 1 bulan mahasiswa diberangkatkan ke luar negeri dengan program Sandwich-S3. Hal itu dalam rangka penguatan kualitas, mutu dan menambah pengalaman agar sekembalinya menjadi dosen di perguruan masing-masing ada nilai tambah yang bisa diberikan," pungkasnya. (ogie/dod)
Bagikan: