Sastro Ngatawi: Mahasiswa Kreator dan Inovator Peradaban

Rabu, 1 November 2017 03:34 WIB
Pendis

Sastro Ngatawi: Mahasiswa Kreator dan Inovator Peradaban

Surabaya (Pendis) - Mantan Aktivis Mahasiswa Era 90-an, Sastro Ngatawi mengatakan mahasiswa adalah bagian dari kaum cendekiawan/intelektual yang menjadi tulang punggung suatu bangsa. Karenanya menjadi sumber inspirasi sekaligus kreator dan inovator peradaban yang menentukan eksistensi dan martabat suatu bangsa.

Hal itu dikatakan Sastro Ngatawi saat menggembleng 77 Presiden Mahasiswa pada kegiatan Temu Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Perguruan Tinggi Kegamaan Islam (PTKI) Se-Indonesia, Minggu (30/10) di Surabaya.

Lebih lanjut dikatakan Dosen Pascasarjana Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta ini, jadi diri mahasiswa sebagai pemuda dan sekaligus cendekiawan/intelektual menjadikan mahasiswa berada di posisi elit dalam strata sosial sehingga memiliki prevalese yang tinggi dibanding kelompok lain. "Dengan posisi dan privalese itu mahasiswa memiliki tanggung jawab dan peran ganda yang harus dijalankan; sebagai motor dan dinamisator perubahan (peran pemuda) dan peran sebagai inovator dan invotar peradaban (peran cendekiawan)," katanya.

Sastro mensinyalir pasca Soeharto lengser, gerakan mahasiswa mengalami disorientasi, terjadi kesenjangan imaginasi sosial. Mereka masih terbelenggu dengan paradigma masa lalu dan silau oleh keberhasilan para generasi sebelumnya sedangkan keadaan telah berubah.

"Gerakan mahasiswa pasca Soeharto tidak memiliki basis teoritik dan akar konspsional yang jelas. Tidak mampu membaca dan merumuskan situasi secara detail dan mendalam," tegas Sastro Ngawi.

Tidak bisa standing position yang jelas dalam pertarungan dan gerak sejarah yang sedang terjadi. Akibatnya kata seniman yang selalu mengenakan blangkon ini, gerakan mahasiswa menjadi sangat fragile (mudah pecah) karena terjebak dalam kepentingan sempit dana sesaat, tidak ada commond platform yang jelas, kerap reaksioner dan pragmatis.

Di hadapan aktivis mahasiswa era milenial ini, Sasro menyarankan agar gerakan mahasiswa memiliki fungsi yang efektif dan akurat, perlu melihat, mencermati dan menganalisis secara serius berbagai fenomena global yang sedang terjadi.

"Kenali berbagai aktor yang sedang bermain dalam ranah sosial politik dan budaya di negeri ini. Ini penting untuk menentukan standing position, merumuskan strategi, metode dan pola gerakan," pesannya.

M. Aziz Hakim Aktivis Mahasiswa Pasca Reformasi memandang di tengah kegamangan orientasi gerakan, gerakan mahasiswa harus kembali ke "khittah". Proses kembali itu harus dilalui dengan memperkuat basis keilmuan/intelektualitas, memperkuat basis pengorganisasian, membangun jejaring, dan eksperimentasi gerakan.

Aziz menerangkan memperkuat basis intelektualitas dimaknai dengan memperdalam kemampuan dalam memahami filosofi, filsafat, dan teori-teori perubahan sosial. Sehingga, isu dan gagasan yang diusung oleh gerakan mahasiswa tidak kering dan dangkal, tetapi memiliki basis argumentasi yang kuat.

"Memperkuat basis pengorganisasian diartikan dengan memperdalam kemampuan mengorganisir organ, baik internal maupun eksternal," kata Dosen Tata Negara IAIN Tuluangagung ini.

Mahasiswa lanjut Aziz Hakim juga harus mampu membangun jejaring gerakan sosial sambil melakukan eksperimentasi gerakan, yatu berupaya terus bergerak dengan beragam kreasi yang didasarkan pada situasi yang berkembang.

Temu DEMA PTKI se-Indonesia dilaksanakan pada tanggal 29 s/d 31 Oktober 2017 di Surabaya. Narasumber lain yang tampil memberikan pencerahan adalah Syamsul Rijal Ketua Forum Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan, Waryono Sekjen Forum WR/WK Kemahasiswaan, Syafriansyah Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan dan Ruchman Basori Kasi Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Islam. (viva_tnu/dod)


Tags:

Bagikan:







Pendis
SIMPATIKA

Sistem Pendataan Informasi Tenaga Kependidikan

Pendis
KKGTK

Kelompok Kerja Guru Tenaga Kependidikan

Pendis
AKGTK

Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan

Pendis
SISFODEMA

Sistem Informasi Dosen dan Mahasiswa

Pendis
SILABA

Sistem Layanan Bantuan Pendidikan Agama Islam

Pendis
SIAGA

Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama

Pendis
SIKAP

Sistem Administrasi Keagamaan dan Pesantren

Pendis
BEASISWA

Sistem Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMBA

Sistem Informasi Manajemen Bantuan Pesantren

Pendis
SILADIKTIS

Sistem Informasi Layanan Pendidikan Tinggi

Pendis
SIPPRO

Sistem Informasi Pengajuan Program Studi Baru

Pendis
PENYERTAAN IJAZAH

Layanan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

Pendis
SIMSARPRAS

Sistem Informasi Sarana Prasarana Madrasah

Pendis
RDM

Rapor Digital Madrasah

Pendis
SIMPRO

Sistem Monitoring Perkembangan Proyek

Pendis
CENDIKIA

Koleksi Elektronik Buku Pendidikan Agama

Pendis
KIP KULIAH

Program beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Agama

Pendis
SERDOS

Sistem Sertifikasi Dosen Pendidikan Agama

Pendis
PAKPTK

Layanan Aplikasi Penilaian Angka Kredit PTKI

Pendis
SIMSARPAS PTKI

Sistem Informasi Manajemen Sarana Prasarana PTKI

Pendis
LITAPDIMAS

Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendis
BEASISWA TIMTENG

Layanan Beasiswa Timur Tengah

Pendis
SITREN

Sistem Layanan Tanda Daftar Keberadaan Pesantren

Pendis
IJOP PDMA

Selamat datang di layanan Ijin Operasional PDMA

Pendis
SIPDAR LPQ

Tanda Daftar Lembaga Pendidikan Al-Quran

Pendis
PBSB

Program Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMORA

Sistem Informasi dan Manajemen PBSB

Pendis
KEMANDIRIAN PESANTREN

Sistem Informasi Kemandirian Pesantren

Pendis
SPACE

Sistem Pembelajaran Agama Cara Elektronik

Pendis
PDUM

Pangkalan Data Ujian Madrasah

Pendis
AKMI

Aplikasi Pendataan Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
PORTAL AKM

Portal Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
APP MADRASAH

Sistem Kelembagaan dan Kerjasama Madrasah

Pendis
ERKAM

Sistem Perencanaan dan Penganggaran

Pendis
BOS KEMENAG

Bantuan Operasional Sekolah Kemenag

Pendis
IJOP SAH

Izin Operasional Pendirian Madrasah