Jakarta (Pendis) - Kementerian Agama RI tengah membangun 44 Gedung Sarana dan Prasarana Pendidikan di 34 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Pembangunan didanai dengan anggaran dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Informasi itu disampaikan Kepala Sub Direktorat Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Syafriansyah pada kegiatan Evaluasi Program SBSN di PTKIN pada Kamis (05/04) di Jakarta.
Sampai dengan tahun anggaran 2017 Kementerian Agama RI telah berhasil membangun 97 gedung megah sarana dan prasarana pendidikan, tersebar di 32 PTKIN dan bertambah lagi 44 buah di tahun 2018, sambung Syafriansyah. "Tanpa anggaran dari SBSN rasanya agak sulit mempercepat sejumlah sarana dan prasarana pendidikan yang harus ada di PTKIN," tandas Syafri.
Arskal Salim GP Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama mengatakan upaya gencar pembangunan fisik, diantaranya untuk pembangunan ruang kelas baru, gedung perpustakaan, laboratorium dan Pusat Kegiatan Mahasiswa merupakan bagian dari transformasi kelembagaan STAIN menjadi IAIN dan IAIN menjadi UIN.
Arskal menegaskan transformasi kelembagaan PTKIN harus diimbangi dengan adanya pemenuhan sarana dan prasarana yang memadahi sehingga mendukung kualitas pembelajaran di IAIN dan UIN yang baru.
Perlu diketahui Presiden Joko Widodo baru-baru ini telah menandatangani Peraturan Presiden tentang Alih Status 8 STAIN yang kini bertransformasi menjadi IAIN, yaitu IAIN Papua, IAIN Curup, IAIN Bone, IAIN Pare Pare, IAIN Bangka Belitung, IAIN Kediri, IAIN Kudus, dan IAIN Madura.
Arskal juga menyinggung beberapa masalah yang saat ini dihadapi PTKIN dalam pemenuhan sarana fisik dan harus segera mendapatkan penyelesaian, yaitu pengadaan tanah, penambahan gedung dan adanya beberapa PTKIN yang mengalami pembangunan yang belum berlanjut.
Selain pembangunan fisik, Arskal mengharapkan PTKIN juga untuk konsen pada pengembangan sumber daya manusia (SDM), civitas akademika UIN, IAIN dan STAIN.
Kementerian Agama RI telah dipercaya mengelola SBSN selama empat tahun berturut-turut, sejak tahun 2015. Sampai dengan tahun 2018, 34 kampus PTKIN mendapatkan berkah SBSN dengan total anggaran Rp. 1.304.000.000. Pada tahun Anggaran 2016 sebanyak 25 PTKIN dengan total anggaran Rp. 895.000.000.000,-. Sedangkan di tahun 2017 menjadi 32 PTKIN dengan total anggaran Rp. 1.051.670.000.000,-
Ke-34 PTKIN penerima dana SBSN adalah: UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, UIN Ar Raniry Banda Aceh, UIN Maliki Malang, UIN Suska Riau, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sumut, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Antasari Banjarmasin, UIN STS Jambi, IAIN Palopo, IAIN Gorontalo, IAIN Pontianak, IAIN Surakarta, IAIN Samarinda, IAIN Ambon, IAIN Kendari, IAIN Manado, IAIN Bukittinggi, IAIN Langsa, IAIN Batusangkar, IAIN Pekalongan, IAIN Lhokseumawe, IAIN Metro, IAIN Kudus, IAIN Curup, IAIN Kediri, IAIN Bone, IAIN Pare Pare, IAIN Bangka Belitung, IAIN Papaua, STAIN Gajah Putih, STAIN Meulaboh, STAIN Bengkalis, dan STAIN Majene.
Kegiatan Koordinasi dan Evaluasi Program SBSN di PTKIN dilakukan tiap tri wulan sebagai kewajiban penerima SBSN. Berlangsung dari tanggal 4 s/d 6 April 2018. Turut hadir dalam kegiatan koordinasi, diantaranya ada Rektor/Ketua PTKIN, Wakil Rektor II, Kepala Biro AUAK, PPK, dan Tim Pembangunan SBSN PTKIN Penerima SBSN. Juga Kasi Sarana dan Prasarana PTKIN Nur Yasin, Kasi Sarpras PTKIS Otisia Arinindiyah dan Kasi Kemahasiswaan Ruchman Basori. (RB/dod)
Bagikan: