Bali (Pendis) - Kritik Prof. Dr. Akh Muzakki, M.Ag, Grad. Dipl M.Phil, Ph.D, Dekan FISIP merangkap FEBI UIN Sunan Ampel disampaikan pada saat membekali peserta pada Seminar Pengabdian kepada Masyarakat di Bali. Dalam paparannya bahwa target pelaksanaan pengabdian oleh para dosen di lingkungan PTKI saat ini lebih banyak hanya membangun pemahaman dan pengetahuan tanpa mampu menghasilkan komitmen dan kesadaran pengabdi itu sendiri.
Dalam sambutan pembukaannya, Dr. Mamat S Burhanuddin, M.Ag, Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat menyampaikan bahwa dengan berpijak pada keprihatinan tersebut, Diktis menyelenggarakan kursus singkat tentang bagaimana melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan baik. "Rugi jika anda datang terlambat, dan tidak mengikuti short course dari tengah hari tadi," jelasnya dengan tegas.
Menurut Muzakki, kegiatan pengabdian yang diwujudkan dalam bentuk pertemuan, pelatihan, workshop, dan sejenisnya menghasilkan masyarakat dampingan yang hanya mempunyai pengetahuan dan belum menyentuh sisi bangunan kesadarannya. Menurutnya, kondisi pengabdian seperti itu adalah level paling rendah produk pengabdian. Level satu tingkat di atasnya adalah terbangunnya motifasi dan sikap dari produk pengabdian, dan lebih di atasnya lagi adalah adanya dukungan kebijakan dari penguasa lokal.
Di atas itu semua, Muzakki menyampaikan bahwa ujung pengabdian adalah terbangunnya komitmen masyarakat dan terbangunnya kesadaran bersama untuk berubah.
Dalam gelombang ini, peserta yang diundang untuk mempresentasikan proposalnya adalah nominator kluster pengabdian berbasis pesantren, service learning dan peserta short course community outreach.
Dalam kesempatan kali ini, Diktis telah menghadirkan tim pendamping yang telah berpengalaman dalam program pendampingan. Selain Akh Muzakki, dihadirkan pula Masykuri Bakri (Rektor UNISMA), Abdul Muhid (Dosen UIN Sunan Ampel), Zainul Abbas (Dosen IAIN Surakarta), Fatimah Husen (Dosen UIN Sunan Kalijaga), Amin Haedari (Dosen IAI Bunga Bangsa), Siswanto Masruri (UIN Sunan Kalijaga) dan Arskal Salim (Kepala LP2M UIN Syarif Hidayatullah).
(n15/ra)
Bagikan: