Kab.Tuban(Pendis)--Hal itu disampaikan Kepala Kemenag Tuban, Ahmad Munir dalam acara Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) bagi Guru dan Pengawas PAI (Pendidikan Agama Islam) di gedung PLHUT, Senin (17/7/2023).

"Kurikulum terus berubah dinamis seiring perkembangan kondisi zaman, untuk itu yang perlu dipersiapkan adalah SDM guru dan pengawasnya dengan mengubah mindset, supaya saat mengimplementasikan kurikulum merdeka sesuai dengan harapan pemerintah," ujarnya.

Menurutnya kunci utama Pengawas dan guru Pendidikan Agama Islam harus pintar dulu. "Guru harus pandai memilih metode dan tema serta Guru PAI harus terus belajar," ungkapnya.

Pria tegas ini menambahkan, Guru Agama Islam harus bisa memainkan peran yang lebih kepada siswa. "Sehingga anak didik bisa kuat aqidah dan ubudiyahnya, tentu tidak meninggalkan kehidupan sosialnya, dan yang terpenting digaris bawahi anak didik tidak pernah membedakan guru ASN dan tidak ASN tetapi anak didik membedakan membedakan guru yang inovatif dan tidak, yang sabar dan tidak," imbuhnya. 

Sementara itu Plt. Kasi Pendidikan Agama Islam Kemenag Tuban, Umi Kulsum menjelaskan tujuan dari pelaksanaan bimbingan teknis ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan Guru PAI dan Pengawas pada pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan.

"Platform Merdeka Mengajar disediakan untuk mendukung proses belajar bersama di kelas, sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih kreatif, bermakna, dan berpusat pada murid," ujarnya di hadapan 75 undangan. Semua yang hadir dapat menggunakan platform Merdeka Mengajar sebagai sumber mengajar, selama diselaraskan dengan kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran.

Bimtek IKM Guru PAI dan Pengawas dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 17-19 Juli yang didanai oleh Dipa Kemenag Tuban dengan menghadirkan narasumber dari Balai Diklat Keagamaan Surabaya. (lai)