Pekalongan (Pendis) – Bersamaan dengan peresmian UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan oleh Menteri Agama pada Selasa, 27 September 2022 kemarin, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan kembali menerjunkan mahasiswa untuk mengabdi di tengah-tengah masyarakat secara langsung melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan 54. KKN kali ini menerjunkan 1.075 mahasiswa, 192 laki-laki dan 883 perempuan ditempatkan di 7 Kecamatan wilayah Kabupaten Tegal.
Pada tahun-tahun sebelumnya, KKN UIN Gus Dur hanya dilaksanakan dua kali dalam setahun, namun tahun ini LP2M mendapatkan mandat dari pimpinan lembaga untuk melaksanakan tiga kali dalam setahun. KKN tahun ini dibagi menjadi 3 angkatan, yakni angkatan 52 pada bulan Maret – Mei 2022, angkatan 53 pada bulan Juli – Agustus 2022 dan angkatan 54 ini yang dilaksanakan dari tanggal 27 September 2022 hingga 10 November 2022. Tidak kurang selama 45 hari, mahasiswa dituntut untuk belajar secara langsung di masyarakat untuk mengimplementasikan ilmu-ilmu dan wawasannya yang telah dipelajari di bangku perkuliahan sesuai bidangnya masing-masing.
Menurut Ketua LP2M UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prof. Dr. Imam Kanafi, M.Ag, pelaksanaan KKN tiga kali dalam setahun ini merupakan respon bersama dari seluruh sivitas akademika UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan untuk melakukan manuver guna mempercepat masa studi mahasiswa. Harapannya dengan dilaksanakan tiga kali dalam setahun, tidak ada lagi ganjalan bagi mahasiswa untuk lulus tepat waktu hanya karena belum melakukan KKN. “Untuk itu, semua SDM LP2M dikerahkan untuk melaksanakan mandat tersebut. Walhasil, angkatan 54 ini pesertanya membludak hingga mencapai angka seribu,” tutur Prof. Imam.
Semua peserta KKN ini sudah dibekali secara intensif dengan wawasan keilmuan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat dan analisis sosial. “Keduanya menjadi sangat penting untuk dikuasai oleh para mahasiswa yang melakukan KKN agar KKN yang dilakukan benar-benar dapat membawa perubahan bagi masyarakat dan mampu menggerakan roda perekonomian,” ungkap Prof. Imam.
Sebelum terjun ke masyarakat secara langsung, semua mahasiswa peserta KKN mendapatkan pengarahan dari pihak kecamatan di Kantor Kecamatan masing-masing lokasi KKN. Mereka dikenalkan dengan kultur masyarakat Tegal, program-program yang sedang berjalan dan yang akan dijalankan, dan dikenalkan dengan kepala desa masing-masing lokasi yang akan menjadi tempat KKN. Dari laporan beberapa koordinator kecamatan, pihak pemerintah desa terlihat antusias dengan program KKN ini. Di satu sisi banyak program yang mereka agendakan, namun di sisi yang lain mereka kekurangan SDM. Sehingga kehadiran mahasiswa di tengah-tengah masyarakat sangat diperlukan untuk bersinergi bersama dalam membangun desa di KabupatenTegal. (Baryachi)
Bagikan: