Semarang (Pendis)- Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Diktis Kemenag RI) melakukan kerja ambisius di ajang tahunan AICIS (Annual International Conference on Islamic Studies) 2024 untuk mempublikasikan 80 artikel terpilih di jurnal internasional. Disebut ambisius karena publikas tulisan di jurnal internasional bereputasi bukanlah perkara mudah dan butuh ketekukan lebih untuk melakukannya.
Dalam rangka hal tersebut di atas, Diktis Kemenag RI menggandeng Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) sebagai pelaksana program short course academic writing-training exposure and publishing. Acara ini sendiri adalah bagian dari konferensi tahunan AICIS 2024 dan akan berlangsung sampai April 2024. Sedangkan AICIS sendiri akan berlangsung sampai 4 Februari 2024.
Akh. Muzakki, Rektor UINSA dalam sambutannya di pembukaan acara ini (31/01/2024) mewakili Direktur Diktis Kemenag RI menyatakan, “Seni menulis di jurnal bereputasi akan sangat berbeda dengan khutbah atau peringatan 17 Agustus sehingga tulisan jurnal harus sesuai dengan kaidah Bahasa tulis yang benar. Untuk itu penting menjaga dua hal; readership dan prescription. Readership adalah kelompok orang yang dituju sebagai pembaca dan prescription adalah kepakaran”.
Hal lain yang disampaikan oleh Muzakki di pembukaan yang dihelat di Hotel Santika Semarang ini adalah perlunya integritas penulis dengan tidak melakukan plagiasi bahkan termasuk kepada karyanya sendiri. Selain itu menurutnya sense Bahasa juga harus diperhatikan dan inilah salah satu problem bagi penulis yang tidak punya exposure Bahasa yang kuat.
Di saat yang sama plt. Kasubdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Muhammad Aziz Hakim, menyatakan juga perlunya hasil konferensi yang terpublikasi di jurnal internasional yang bereputasi serta perlunya penyebarluasan gagasan melalui media-media popular semisal arina.id, arrahim.id maupun kanal-kanal berita islam wasatiyah yang terpercaya sebagai Upaya mendekatkan hasil tulisan ilmiah ke dalam tulisan popular. Aziz Hakim juga menambahkan pentingnya penyebarluasan tulisan popular keislaman yang dipakai sehari-hari.
Terakhir, Nurlailatul Musyafaah, Ketua Rumah Publikasi UIN Sunan Ampel Surabaya menambahkan bahwa kerja ini tentu bukan kerja instan tapi kerja kesungguhan sehingga butuh kesungguhan. Tahun ini menurutnya UINSA menggandeng 20 jurnal international bereputasi yang terindeks scopus agar dapat melakukan pendampingan kepada 80 artikel yang akan dicoaching pada tahun ini. Targetnya 100 persen artikel tersebut dapat diterbitkan di jurnal internasional bereputasi. Tahun sebelumnya Rumah Jurnal UIN Sunan Ampel Surabaya bekerja sama dengan 10 pengelola jurnal internal bereputasi di lingkungan PTKIN menghasilkan 94% artikel sudah terbit dan terindeks scopus dari hasil AICIS 2023 serta sisanya akan terbit dalam waktu dekat ini.
Tags:
UINBagikan: