Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kemenag RI Amien Suyitno
Palembang (Pendis) – Sejumlah kebijakan strategis perlu diupayakan untuk pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), demikian disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kemenag RI Amien Suyitno dalam Rapat Kerja Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang yang digelar pada 25-26 Februari 2025 di Auditorium Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan UIN Raden Fatah Palembang.
Raker ini dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan UIN Raden Fatah Palembang, fungsional serta peserta eksternal lainnya. Turut Hadir juga dalam kegiatan ini, Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan, Syafitri Irwan dan Kepala Balai Diklat Keagamaan Palembang, Saefudin
Dirjen Pendis juga menyoroti tiga fokus utama Kementerian Agama dalam pengembangan pendidikan keagamaan, yaitu Isu Lingkungan dengan pendekatan ekoteologi untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam pelestarian lingkungan, ia mengatakan bahwa kampus harus mampu menggali isu lingkungan dari perspektif keagamaan serta menggalakkan program penghijauan yang berkelanjutan.
"Isu lingkungan perlu untuk digali lebih dalam dari perspektif keagamaan. Bagaimana caranya kampus menggalakkan untuk menanam, merawat, dan menjaga pohon hingga tumbuh. Tidak penting jumlahnya banyak, yang terpenting adalah dirawat dan tumbuh," tegasnya, Rabu (26/2/25).
Lebih lanjut, dalam aspek toleransi, Prof. Suyitno juga menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki peran dalam memperkuat moderasi beragama melalui kurikulum berbasis cinta sebagai pendekatan inovatif. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan akademik yang inklusif dan harmonis di tengah keberagaman, ungkanya.
Selanjutnya, Suyitno menambahkan adanya Nasionalisme dengan memperkuat pendidikan sejarah, budaya lokal, dan nilai-nilai Pancasila guna menanamkan rasa cinta tanah air.
Dalam konteks pengembangan kelembagaan, Suyitno menyarankan agar PTKIN memilih salah satu dari tiga model untuk mencapai status world class university, yaitu teaching university, entrepreneur university, atau research university,
Plt. Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Muhammad Adil mengatakan bahwa civitas akademika UIN Raden Fatah Palembang harus tetap fokus pada pengembangan kampus.
"Jangan memikirkan hal lain, yang penting fokus pada pengembangan UIN Raden Fatah Palembang. Harapannya, ke depan kampus ini dapat memberikan dampak lebih besar bagi masyarakat sekitar dengan kebijakan-kebijakan yang telah dan akan dikembangkan," tandasnya.
Tags:
UINBagikan: