Lhokseumawe (Pendis)--Ratusan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe dibekali pembinaan dan penguatan moderasi beragama, Selasa (28/11/2023) di gedung Serbaguna kampus setempat.
Para mahasiswa yang didominasi angkatan 2023 juga diajak mengenal lebih dekat makna “Islam Rahmatan lil ‘Alamin” adalah Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam semesta.
Kegiatan yang digelar oleh Rumah Moderasai Beragama IAIN Lhokseumawe bertajuk “Peran penting mahasiswa PTKIN sebagai agent of change Penguatan Moderasi Beragama di Indonesia” menghadirkan langsung pembicara trainer nasional moderasi beragama, Prof. Abdurrahman Mas’ud, MA, Ph.D.
Rektor IAIN Lhokseumawe, Dr. Danial, M.Ag juga menuturkan bagaimana indahnya keberagaman dan pentingnya toleransi di Indonesia. Moderasi beragama penting dikedepankan untuk menyikapi secara arif dalam berbangsa dengan menghargai makna keragaman demi persatuan dan kemajuan bangsa. Ujar Rektor.
“Agama menjadi landasan utama dalam pemecahan masalah kehidupan, tetapi jika salah dipahami akan menjadi sumber masalah. Agama juga mampu menuntun, memandu kita membangun peradaban,” ungkapnya.
Rektor mengajak mahasiswa IAIN Lhokseumawe untuk menjadikan agama sebagai solusi yang membawa kebaikan, menawarkan kemaslahatan.
“Agama ini laksana air, dalam tetesan embun ia harus menyejukkan, dalam rintikan hujan ia harus menyuburkan dan dalam kehausan ia harus menyegarkan. Begitulah ibaratnya agama sebagai pedoman hidup,” pesannya kepada ratusan mahasiswa.
Dalam penyampaian materi yang dipandu oleh Tri Nadilla selaku dosen IAIN Lhokseumawe.
Abdurrahman membahas tentang pentingnya pemahaman dan sikap moderasi beragama bagi mahasiswa terutama mahasiswa IAIN Lhokseumawe.
“Dalam konteks Indonesia, Moderasi Beragama sebagai strategi kebudayaan merawat Indonesia yang multicultural dan multirelijius, sebagai upaya memadukan harmoniskan nilai agama dan budaya,” tuturnya.
Lebih lanjut guru besar UIN Walisongo Semarang ini juga mengatakan, moderasi beragama bukanlah upaya memoderasikan pemahaman dan pengalaman kita dalam beragama, maka penting mengetahui ada 4 indikator dalam moderasi beragama yaitu, komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan akomodatif terhadap budaya lokal.
Kegiatan ini turut diikuti oleh para unsur pimpinan lingkup IAIN Lhokseumawe, para dosen, tenaga kependidikan dan ratusan mahasiswa.(AR)
Bagikan: