Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam Kemenag RI Arskal Salim GP
Ciputat (Pendis) – Hari ini lahir lagi seorang doktor muda dari Program Magister Lanjut Doktor (PMLD), sebuah program inovasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul berkualifikasi doktor. Dia adalah Muhammad Ikhlas Supardin, salah satu penerima beasiswa Program Magister Lanjut Doktor (PMLD) dari Kementerian Agama, berhasil meraih gelar doktor pengkajian Islam Bidang Ekonomi Syari'ah dengan predikat cumlaude di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam Kemenag RI Arskal Salim GP yang menjadi salah satu penggagas PMLD turut hadir dalam sidang promosi doktor tersebut. Sidang digelar di Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta. Ia mengatakan rasa bangga dan senang atas keberhasilan yang dicapai oleh para peserta PMLD “Program ini merupakan program pendidikan jenjang magister (S-2) dilanjutkan ke jenjang Doktor (S-3) non- stop bagi sarjana baru (fresh graduate ) dengan kualitas istimewa. Pendidikan dilaksanakan untuk jenjang magister dan lanjut jenjang Doktor. Lulusan program ini akan mendapatkan dua ijazah sekaligus, yaitu ijazah magister dan doktor,”ungkapnya, Selasa (11/2/2025).
Program ini diselenggarakan mulai 2019 di dua Kampus Pascasarjana sebagai pioner, yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang masing-masing menerima 19 orang mahasiswa, “Alhamdulillah hampir semuanya telah menyelesaikan program dengan baik sesuai yang kita harapkan, hanya tersisa beberapa yang masih on proses menyelesaikan masa studinya, program ini untuk menyiapkan sumber daya manusia unggul berkualifikasi doktor untuk diproyeksikan sebagai dosen, peneliti, dan keahlian lain yang dibutuhkan oleh Kementerian Agama di bidang Islamic Studies,”tambah Arskal.
Muhammad Ikhlas, Putra dari H. Supardin dan Ibu Wahida Rahim asal Makassar ini berhasil menyelesaikan dan memaparkan argumen disertasinya yang berjudul Ijtihad Kontemporer dalam Putusan Pengadilan Agama Perkara Ekonomi Syariah di Wilayah DKI Jakarta Tahun 2016—2022 dalam sidang promosi doktornya. Ia mengangkat perkara ekonomi syariah dalam pembiayaan akad murabahah, musyarakah, mudarabah, istişnā', ijārah muntahiyyah bi al-tamlīk, wakālah, rahn, rahn tasjīli, musyarakah mutanaqişah dan murabahah bi al-wakālah. Kemudian data tersebut dianalisis data menggunakan IRAC (Issue, Rule, Argument and Conclusion) model.
Muhammad Ikhlas dinyatakan lulus dengan Nilai 90,57. "Berdasarkan hasil sidang penguji, dan nilai semester Muhammad Ikhlas dinyatakan lolos dan berhak mendapatkan gelar doktor dengan predikat cumlaude," demikain kata Prof. Dr. Zulkifli, MA selaku ketua Tim penguji.
Muhammad Ikhlas yang merupakan alumni Pondok Pesantren Gontor mengungkapkan rasa bangga dan syukur menjadi salah satu alumni Program Doktor Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta dan menyelesaikan tepat waktu. “Meskipun banyak tantangan yang harus saya hadapi dalam menyelesaikan studi, tapi saya bertekad untuk menyelesaikan kesempatan beasiswa yang saya terima dari Kementerian Agama,” ujar Ikhlas.
Tak lupa Ikhlas mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungannya, terutama kepada Kementerian Agama atas dukungannya melalui Program PMLD, program yang memberinya kesempatan menempuh pendidikan dari jenjang magister hingga doktoral. “Kesempatan yang sangat berharga bagi kami untuk menempuh pendidikan hingga jenjang doktoral ini,”ucapnya.
Menurut Direktur Pasca sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Zulkifli bahwa PMLD merupakan program yang sangat bagus dan perlu untuk dilanjutkan sebab program ini memberikan kesempatan mahasiswa untuk bisa memperoleh peluang meraih gelar doktor di usia muda "Program PMLD Kemenag adalah peluang luar biasa bagi akademisi muda untuk menempuh pendidikan lebih tinggi, selain itu guna menyiapkan sumber daya manusia unggul di bidang Islamic Studies, tandasnya.
Tags:
BeasiswakemenagBagikan: