Kediri (Pendis) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri menggelar seminar nasional dalam rangka menyambut alih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Wasil. Kegiatan ini bertujuan untuk mematangkan konsep integrasi ilmu yang diberi nama cahaya pengetahuan.
Rektor IAIN Kediri, Wahidul Anam mengatakan pihaknya ingin menyambut alih status kelembagaan secara komprehensif. Tidak hanya matang secara konsep, namun juga mampu diimplementasikan dengan baik di lapangan.
"Kehadiran UIN Syekh Wasil Kediri ke depannya benar-benar memberi dampak perubahan dan menjadi bagian dari solusi. Berubah tidak boleh hanya kelembagaannya saja, yg tidak kalah penting adalah mindsetnya. Termasuk filosofi keilmuan cahaya pengetahuan ini benar-benar dikembangkan secara serius,” tuturnya, Kamis, (7/12).
Ia menjelaskan visi kita kedepannya menjadi universitas unggul bertaraf internasional dalam pengembangan keilmuan, keislaman, sains, dan keindonesiaan. Semua civitas akademika, sambungnya, perlu memiliki spirit, pemahaman dan gerak langkah yang sama.
"Ini bagian dari kata kunci sebagai ikhtiar untuk melakukan lompatan-lompatan dan akselerasi di berbagai bidang," terangnya.
Ketua Panitia Seminar, Zuhri Humaidi, menambahkan, bahwa gelaran seminar ini diadakan untuk menjadi landasan-landasan perubahan IAIN Kediri menjadi UIN Syekh Wasil. Transformasi dari IAIN menjadi UIN tidak hanya sekadar perubahan kelembagaan saja tapi juga diikuti perubahan paradigma keilmuan.
"Melalui seminar ini muncul percakapan intelektual yang mengiringi transformasi. Tentu juga bagian dari upaya merespons tantangan kemanusiaan global, internasionalisasi, dan membangun distingsi kelimuan. Harapannya, muncul rumusan langkah-langkah konkret dalam mengatasi isu-isu terkini," tandasnya.
Seperti diketahui, seminar nasional berlangsung selama dua hari, Rabu-Kamis (06-07/12) di Auditorium Perpustakaan Lantai IV IAIN Kediri. Narasumber yang hadir di antaranya Pakar Bidang Politik Islam UIN Sunan Kalijaga Noorhaidi Hasan, Pakar Filsafat Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mulyadi Kartanegara, Guru Besar Bidang Ilmu Fikih Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Arif Maftuhin, Dosen Universitas Gajah Mada Ahmad Munjid, serta Guru Besar IAIN Kediri, Moh. Asror Yusuf dan Syamsul Huda hadir pada hari pertama (06/12/2023).
Sementara itu, narasumber pada hari kedua di antaranya Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Akh Muzakki, Peneliti pada BRIN, Amin Mudzakkir, Dosen IAIN Besar IAIN Kediri, Sardjuningsih dan Munifah.
Bagikan: