Penyerahan Plakat kepada Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kemenag RI Amien Suyitno
Bandar Lampung (Pendis) – Sejumlah kebijakan strategis perlu diupayakan untuk pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) sebagai upaya menuju rekognisi Internasional, demikian disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kemenag RI Amien Suyitno dalam Rapat Kerja di Lingkungan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) dengan didampingi Rektor UIN Raden Intan Lampung Wan Jamaluddin.
Dirjen Suyitno menekankan pentingnya memahami 8 Asta Cita Pemerintah Indonesia, dengan penekanan khusus pada Asta Cita ke-4 yang berfokus pada penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan sains dan teknologi, serta isu-isu sosial seperti kesetaraan gender dan peran perempuan.
“Perguruan Tinggi memiliki tanggung jawab besar sebagai lembaga tempat yang menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang siap bersaing di kancah global,” tegasnya di kampus UIN RIL, Rabu (19/02/2025).
Dirjen Pendis juga menyoroti tiga fokus utama Kementerian Agama dalam pengembangan pendidikan keagamaan, yaitu Isu Lingkungan dengan pendekatan ekoteologi untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam pelestarian lingkungan, Kemudian Toleransi melalui penguatan moderasi beragama dan penerapan Kurikulum Cinta sebagai pendekatan inovatif, ungkapnya.
Selanjutnya, Suyitno menambahkan adanya Nasionalisme dengan memperkuat pendidikan sejarah, budaya lokal, dan nilai-nilai Pancasila guna menanamkan rasa cinta tanah air.
Dalam konteks pengembangan kelembagaan, Suyitno menyarankan agar PTKIN memilih salah satu dari tiga model untuk mencapai status world class university, yaitu teaching university, entrepreneur university, atau research university,
“Merupakan hal yang penting dilakukan setiap perguruan tinggi ialah menetapkan arah pengembangan yang jelas dan strategis serta terarah. Lakukan inovasi-inovasi untuk perkuat kerjasama Internasional dan meningkatkan kualitas pendidikan agar mampu bersaing di tingkat global,”terangnya.
Suyitno mengapresiasi UIN RIL yang telah berhasil menambah dua fakultas baru, yaitu Fakultas Sains dan Teknologi serta Fakultas Psikologi Islam, dan sedang merintis Fakultas Kedokteran.
“Tentu untuk sampai pada pencapaian ini, proses ini tidaklah mudah dan memerlukan dedikasi dan kerja keras serta perjuangan yang luar biasa dari seluruh elemen kampus,”ucapnya.
Ia menambahkan bahwa dengan kondisi saat ini tengah merintis Fakultas Kedokteran, tentu saja tantangannya akan jauh lebih besar. Semoga semua berjalan sesuai rencana, harapnya.
Suyitno juga menyampaikan bahwa daya saing SDM Indonesia masih berada di bawah Thailand dalam indeks Global Talent Competitiveness. Oleh karena itu, ia mendorong percepatan dalam bidang sains dan teknologi agar Indonesia dapat bersaing di tingkat global.
Terkait kebijakan pendidikan, Prof Suyitno menekankan pentingnya keselarasan antara kebijakan akademik PTKIN dengan program nasional. “Kementerian Agama mendukung penyusunan fiqih lingkungan yang nantinya akan digunakan sebagai buku pendamping dalam mata kuliah di kampus-kampus Islam, tandasnya. (Anita)
Tags:
UINBagikan: