Pekalongan (Kemenag) - Untuk meningkatkan kualitas tridharma perguruan tinggi, Rektor UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag., menandatangani perjanjian kerja sama dengan dua lembaga di Perancis: Institut Français Des Études Académiques (IFEA) dan Carida Foundation 2006 pad Senin, 20 Mei 2024. Kerja sama ini difasilitasi oleh Carida Foundation 2006, yang dipimpin oleh Ida Digo, dan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
Dalam sambutannya, Rektor menegaskan bahwa MoU ini merupakan langkah penting dalam program internasionalisasi, terutama di Eropa. "Atas nama pimpinan, saya mengucapkan terima kasih dan selamat datang di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. MoU ini akan memperkuat program kerja sama luar negeri, terutama di Eropa," ujarnya.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan bersamaan dengan event International Conference on Islam and Education (ICONIE) yang bertempat di hotel Howard Johnson Pekalongan.ICONIE merupakan konferensi dua tahunan yang diselenggarakan oleh FTIK UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Pimpinan Institut Français Des Études Académiques (IFEA), Prof. Dr. Karim Ifrak Ahmed, turut menjadi salah satu pembicara tamu dalam acara tersebut.
Dalam presentasinya, Prof. Dr. Karim Ifrak Ahmed membahas tentang ilmu pengetahuan Islam di Eropa pada masa lampau dan sekarang. Ia menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dan budaya mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pengetahuan, teologi, akhlak, tata aturan, adat kebiasaan, dan kemampuan lainnya yang dipelajari dalam masyarakat. Menurutnya, ilmu pengetahuan Islam tidak hanya mencakup akidah dan syariah, tetapi juga aspek kemanusiaan dari bangsa-bangsa yang memeluk Islam. Melalui Perang Salib, banyak istilah dan pengetahuan dari kaum Muslim diadopsi oleh bangsa Eropa, mempengaruhi berbagai bidang seperti filsafat, seni, industri, perdagangan, bahasa, dan sastra. Tokoh-tokoh Muslim seperti Ibnu Sina dalam kedokteran, al Razi, dan al Bairuni dalam geografi telah memberikan kontribusi signifikan.
Data terkini menunjukkan bahwa pada tahun 2020 terdapat 16.260.000 Muslim di Uni Eropa, dengan Perancis dan Jerman memiliki jumlah terbanyak, dan prosentase Muslim di Eropa terus meningkat. Di akhir presentasinya, Prof. Karim menegaskan bahwa MoU ini merupakan tonggak awal kerja sama antara pihak-pihak terkait. "Ini merupakan tahap awal kerja sama. Saya berharap kerja sama ini dapat diimplementasikan dengan baik," pungkasnya.
Bagikan: