Di era digital, intelligent data experience dapat digunakan untuk mendapatkan update isu terkini dengan basis data yang kuat, mengidentifikasi siapa yang pro dan kontra dengan lembaga, membangun engagement dengan stakeholders, mengetahui apa saja yang menjadi trend setter triggers, dan apa yang memengaruhi isu yang berkembang.
Tantangan Government PR saat ini adalah pengelolaan isu strategis, keterbukaan informasi, perkembangan teknologi informasi, bekerja melalui jaringan/kemitraan, dan peningkatan kapasitas aparatur Humas.
Konsep PR Digital
PR digital tidak jauh berbeda dengan PR konvensional, yakni proses komunikasi strategis yang bertujuan untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan publiknya. Namun yang membuat keduanya berbeda adalah media komunikasinya. Bila PR konvensional mengerjakan event serta publikasi di media konvesional, PR digital lebih banyak menggunakan media berbasis internet. Tujuannya adalah untuk menciptakan kesan yang positif, hubungan yang baik, dan meningkatkan visibilitas brand (dan juga organisasi).
Aktivitas PR Digital
Praktisi PR menciptakan dan menjaga citra positif dengan menampilkan pesan-pesan brand organisasi di media internet, seperti website, blog, media konvergensi, dan media sosial lainnya. Selain itu, aktivitas dalam PR digital juga meliputi hal-hal seperti, mendengarkan percakapan publik tentang brand kita di media sosial, mendeteksi isu-isu di media sosial yang dapat mempengaruhi brand, dan menciptakan konten brand yang menarik bagi publik. Untuk menjaga citra dan membangun audiens online, PR digital menggunakan media berbasis internet yang telah tersedia dengan berbagai jenis, manfaat, dan audiens yang beragam.
Manfaat PR digital
adalah brand awareness. Sehingga, bisnis Anda akan semakin terkenal di kalangan pelanggan dan hal tersebut mampu membangun brand Anda secara positif karena mampu menjadi brand terpercaya di berbagai media online.
Tags:
HumasBagikan: