Jakarta (Pendis) --- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama mendesiminasikan hasil Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI). Deseiminasi ini dirangkai dalam bentuk seminar nasional dengan tema Membangun Manusia Indonesia Berliterasi Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045. Giat ini berlangsung selama empat hari, 4-7 Desember 2023 di Jakarta.
Turut hadir dalam acara Seminar Nasional AKMI Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Rohmat Mulyana Sapdi, Plt. Direktur KSKK Madrasah, Sidik Sisdiyanto, Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi, Abdul Basit, Ketua Project Management Unit Realizing (PMU) REP-MEQR Abdul Rouf. Selain itu hadir pula para Kepala Bidang Pendidikan Madrasah dan Subtim Kurikulum seluruh Indonesia serta para peserta seminar.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan dalam upaya mereformasi mutu pendidikan di madrasah, diperlukan kebijakan strategis yang mampu mendorong percepatan peningkatan mutu proses dan hasil pendidikan.
“Pendidikan adalah kunci menuju masa depan yang lebih baik; keterampilan berpikir adalah kunci pembuka pintu menuju pengetahuan dan pemahaman,” kata Ali Ramdhan saat membuka Seminar Nasional AKMI di Jakarta, Senin (04/12/2023).
Pria yang disapa Dhani, berharap proses pendidikan berdasarkan AKMI ini muaranya adalah pendidikan yang terdeferensiasi bahwa ada perlakuan perlakuan khusus di madrasah madrasah tertentu, ketika dia punya problematika di hal-hal tertentu itu penyelesaiannya relevan.
“Mari kita turun ke lapangan berdasarkan hasil temuan dari AKMI ini, saya yakin ibu bapak semua adalah orang hebat. Kita belajar dari hasil ukuran-ukuran yang tertakar untuk kemudian melakukan intervensi-intervensi yang kita pandang relevan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas kita,” pungkasnya.
Pelaksana Tugas Direktur (KSKK) Madrasah M. Sidik Sisdiyanto mengatakan data hasil AKMI merupakan data objektif-empiris tentang kondisi kompetensi peserta didik dalam pembelajaran. Menurutnya, data tersebut memiliki makna penting dalam merancang sistem pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi semakin berkualitas sehingga mampu menjangkau kebutuhan peserta didik dalam belajar.
“Perbaikan proses belajar akan berdampak secara positif pada capaian kompetensi peserta didik dalam belajar. Karena itu, data hasil AKMI akan bermakna apabila digunakan secara benar, konkret, dan operasional dalam perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan pembelajaran,” kata Sidik
Menurut Sidik, data asesmen dari AKMI tidak akan memberikan dampak secara optimal pada mutu proses dan hasil pembelajaran apabila tidak dimanfaatkan dengan baik oleh guru dalam perbaikan sistem pembelajaran.
“Saya ingin mengajak seluruh para pemangku kebijakan dan pemangku kepentingan, untuk terus mengawal dan menggelorakan AKMI sebagai instrumen untuk melakukan reformasi dan meningkat mutu pendidikan di madrasah secara berkelanjutan,” pungkasnya.
Ketua Project Management Unit Realizing (PMU) REP-MEQR Abdul Rouf menambahkan laporan hasil AKMI yang nantinya disampaikan meliputi laporan tentang kondisi literasi membaca, literasi sosial budaya, literasi sains, literasi numerasi, serta profil keunggulan dari seluruh wilayah yang sudah melaksanakan AKMI di tingkat Madrasah Ibtidaiyah serta tindak lanjut apa yang harus dilakukan dari hasil AKMI tersebut.
“Hasil Diseminasi AKMI 2023 ini diharapkan dapat memunculkan berbagai temuan, analisis, dan rekomendasi yang akan menjadi bahan dan dasar bagi guru, madrasah, kantor kementerian agama kabupaten atau kota, kanwil serta kementerian agama dan pemangku kepentingan terkait dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran di madrasah,”
Bagikan: