Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Amien Suyitno
Kota Malang (Pendis) – Dalam era yang semakin dipenuhi dengan kemajuan teknologi, pendidikan di madrasah dihadapkan pada tantangan dan peluang yang signifikan. Transformasi digital menjadi sebuah keharusan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi muda menghadapi dunia yang semakin kompleks, demikian disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Amien Suyitno saat memberikan pembinaan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama Kota Malang di Ruang Auditorium Gedung Laboratorium Sains Terpadu MAN 2 Kota Malang pada Jumat (7/3/2025).
Suyitno membuka sambutannya dengan menggarisbawahi bahwa era digital telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. “Era digital membawa tantangan dan peluang bagi pendidikan Islam. ASN di lingkungan Kemenag harus mampu mengoptimalkan teknologi dalam layanan pendidikan agar semakin efektif dan inovatif,” ujarnya.
Pernyataan ini mencerminkan kesadaran akan kebutuhan mendesak untuk memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran, yang tidak hanya akan meningkatkan efisiensi tetapi juga memperkaya pengalaman belajar siswa.
Dirjen Suyitno menekankan bahwa teknologi bukan hanya sekadar alat, tetapi juga merupakan bagian integral dari proses pembelajaran yang harus diintegrasikan ke dalam kurikulum.
“Kita harus berani berinovasi dan tidak takut untuk mencoba metode baru dalam pengajaran. Teknologi dapat membantu kita menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan siswa,” tambahnya.
Menurutnya, saat ini terdapat 4.046 Madrasah Negeri dan 83.559 Madrasah Swasta. Kedepan kita akan punya Madrasah berbagai macam untuk melengkapi kebutuhan layanan pendidikan di lembaga madrasah kita,” ungkapnya.
Dirjen Pendis juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang pendidikan. Ia berharap agar Universitas Islam Negeri (UIN) nanti dapat membuka program studi (Prodi) khusus untuk guru yang memiliki keahlian di bidang akademik sesuai dengan kebutuhan yang berdampak pada sertifikasinya.
Momentum ini diharapkan dapat mendorong seluruh Madrasah Negeri di Kota Malang untuk melakukan branding lembaganya. “Harapan kita Madrasah bisa mempunyai branding yang diakui oleh publik akan prestasinya selama ini, seperti MAN 2 Kota Malang selama ini,” ujarnya.
Selain itu, Suyitno menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung inovasi. “Kita perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa semua madrasah, terutama yang berada di daerah terpencil, dapat mengakses teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara ini Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Pendma) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Sugiyo, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Malang, H. Ahmad Shampton , serta Kepala MAN 2 Kota Malang Samsudin serta para Kepala Madrasah Negeri se-Kota Malang.
Tags:
madrasahBagikan: