Palembang (Pendis) --Bersiap memasuki tahun pelajaran baru, Kantor Wilayah Kementerian Agama PRovinsi Sumatera Selatan mencoba menjajaki program Tahfidz Quran untuk diterapkan di Madrasah, mulai tingkat Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah hingga Madrasah Aliyah di Sumatera Selatan. Hal ini diungkap Kepala Kantor Wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Syafitri Irwan di Palembang, Selasa (2/05/2023).
“Program Tahfizh Quran di sebuah madarasah memiliki posisi yang penting dan menjadi nilai plus bagi Madrasah, dimana pada orangtua tentu saja memiliki harapan yang besar akan nilai-nilai agama sebagai karakter khas madrasah termasuk juga hapalan Alqurannya saat mendaftarkan anaknya belajar di Madrasah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Irwan menambahkan bahwa gagasan awal program ini adalah agar siswa dapat membaca Alquran dengan bacaan yang benar secara tajwid ataupun makharijul huruf nya pun dapat memiliki hapal Quran. Pilot project akan mulai dicobakan di tingkat Madrasah Aliyah yaitu di MAN 3 Palembang dengan pertimbangan fasilitas asrama yang akan mempermudah siswa untuk menghapal di malam hari. Akan tetapi untuk ke depannya nanti akan disiapkan program Tahfizh Quran ini untuk semua Madrasah. Target kita selama 3 tahun di Madrasah mampu memiliki hapalan Alquran minimal 10 Juz.
“Saya melihat bahwa Program Tahfidz Quran sangat positif buat siswa dan juga sangat berpotensi memberikan nilai unggul dari Madrasah untuk mewujudkan generasi qurani. Program ini dapat menghasilkan peserta didik penghapal Quran yang berkarakter dan menguasai ilmu pengetahuan, juga membekali siswa di bidang akademik dan Tahfizh Quran sebagai modal melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya,”ucapnya.
Pengembangkan program tahfizh Quran ini dibutuhkan kesungguhan dan komitmen kita bersama, khususnya para pengelola madrasah yang harus memiliki target hapalan, menyiapkan alokasi waktu terjadwal yang cukup dan waktu menghafal yang memadai, waktu muroja’ah serta evaluasi dan pengujian. Disamping itu juga harus mengkondisikan suasana yang kondusif, pemilihan pendekatan, metode dan mushaf pegangan yang tepat dan tentunya pemantauan dilakukan secara intensif dan ketat, semua harus disiapkan dengan matang, ungkap Irwan.
Menurutnya selain itu keberhasilan program tahfizh ini juga harus disiapkan dari siswanya, dimana siswa harus punya semangat dan tekad yang kuat dan antusiasme serta istiqomah untuk menghapal Alquran. Sementara ini ada kendala yang kita hadapi yaitu kurangnya tenaga pengajar yang khusus pada Tahfizh Quran yang kita miliki saat ini di Sumatera Selatan. Tahap awal ini kita akan Kerjasama dengan Pondok Pesantren Itifaqiyah Ogan Ilir yang memiliki ke khususan program Tahfizh, sehingga para alumninya yang akan kita libatkan di Program Tahfizh Quran ini, pungkas Irwan.
Bagikan: