Bangka Tengah (Pendis)—Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Bangka Tengah (Bateng) menggelar kegiatan Workshop Kurikulum Merdeka pada Sabtu—Minggu (1—2 Oktober 2022). Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut adalah Kepala SMAN 86 Jakarta, Sunaryo didampingi Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMAN 86, Riyono Ahmad.
Kepala MAN IC Bateng dalam sambutannya saat membuka kegiatan mengatakan bahwa MAN IC Bateng merupakan piloting penyelenggaraan kurikulum merdeka di madrasah. Oleh karena itu, kata dia, kegiatan ini merupakan sesuatu yang sangat penting.
“Narasumber yang diundang untuk memberikan materi tentang kurikulum merdeka ini adalah instruktur nasional kurikulum merdeka sehingga sangat tepat kalau guru-guru MAN IC Bateng menimba ilmu dari kedua narasumber,” katanya di ruang pertemuan MAN IC Bateng.
Ia meminta agar para guru dapat mengikuti kegiatan workshop kurikulum merdeka dengan serius meskipun dilaksanakan bukan pada jam kerja.
“Kegiatan ini memang menyita hari libur para guru, tetapi saya harap agar tetap diikuti dengan penuh semangat,” imbaunya.
Sementara itu, Sunaryo selaku narasumber mengatakan sangat bahagia dapat berkunjung ke Bangka Tengah dan memberikan ilmu tentang kurikulum merdeka.
“SMAN 86 sudah melaksanakan kurikulum merdeka sejak 3 tahun lalu. Waktu itu masih berstatus sekolah penggerak. Jadi, hari ini kami akan membagikan best practice penyelenggaraan kurikulum merdeka, tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan madrasah,” jelas lelaki kelahiran tahun 1965 itu.
Sunaryo menjelaskan bahwa MAN IC Bateng memiliki tenaga pendidik yang kompeten serta sarana dan prasana yang sangat mendukung sehingga kurikulum merdeka tidak akan sulit diterapkan.
“Di tangan para pendidik yang kompeten serta dapat mengikuti perkembangan zaman, ditambah dengan fasilitas yang lengkap, penerapan kurikulum merdeka di MAN IC akan lebih mudah,” tambah lelaki kelahiran Tanjung Priuk itu.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu, para guru MAN IC Bateng mengikuti dengan antusias meteri yang disampaikan. Tidak hanya mendengarkan pemaparan, tetapi guru MAN IC langsung mempraktikkan penyusunan hal-hal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kurikulum merdeka. (we)
Bagikan: