Depok (Kemenag) — Pengasuh Pondok Pesantren Al-Nahdlah Depok, M Asrorun Niam Sholeh, menegaskan bahwa keteladanan dari orang tua merupakan fondasi utama dalam pengasuhan anak. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Haflah at-Takharruj 2025 yang digelar pada Senin (12/5/2025) di Gedung Pemuda Al-Nahdlah, Depok.
Menurut Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut, keberhasilan pendidikan anak tidak hanya ditentukan oleh lembaga pendidikan, tetapi juga oleh peran aktif orang tua dalam memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.
“Tugas mendidik dan mengasuh anak adalah tanggung jawab melekat bagi setiap orang tua. Lembaga pendidikan hanya menjalankan fungsi substitusi. Ia tidak menggantikan peran utama orang tua,” tegas Kiai Niam.
Ia juga mengingatkan bahwa meskipun anak telah menyelesaikan jenjang pendidikan di pesantren, peran orang tua tidak serta-merta berakhir. Justru saat anak kembali ke lingkungan keluarga dan masyarakat, proses pembentukan karakter harus terus dikawal melalui pengasuhan yang penuh keteladanan.
“Pengasuhan terbaik adalah keteladanan dari orang tua. Anak-anak akan belajar lebih dalam dari apa yang mereka lihat, bukan semata dari apa yang mereka dengar,” tambahnya.
Acara Haflah at-Takharruj tahun ini mengangkat tema “Santri Berdaya, Umat Berjaya: Dari Pesantren Menuju Perubahan Dunia”. Sebanyak 47 santri mengikuti prosesi wisuda, terdiri dari 26 santri Kelas IX MTs Al-Nahdlah dan 21 santri Kelas XII MA Al-Nahdlah.
Momentum ini menjadi simbol kelulusan sekaligus awal dari babak baru perjuangan para santri dalam mengamalkan ilmu dan nilai-nilai pesantren di tengah masyarakat.
Tags:
PendidikanBagikan: