Kota Malang (Pendis) – Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, pada Minggu (22/01/2022) meresmikan enam madrasah menjadi Madrasah Digital Moderat Kota Malang. Enam madrasah tersebut adalah MIN 1 dan MIN 2 Kota Malang, MTsN 1 dan MTsN 2 Kota Malang, serta MAN 1 dan MAN 2 Kota Malang. Peresmian ditandai dengan penyalaan sirine dan tandatangan Gus Yaqut di prasasti
Madrasah Digital Moderat Kota Malang. Pada kesempatan itu Gus Yaqut mengatakan, madrasah harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. “Luar biasa, madrasah mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Jadi saya kira zamannya sudah terdigitalisasi semua, madrasah beradaptasi dengan dunia itu. Saya kira ini peradaban baru yang dimulai dari madrasah,” ungkapnya
Gus Yaqut juga mengatakan, digitalisasi madrasah merupakan salah satu amanat yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo ketika pertama kali dirinya ditunjuk sebagai menteri. Secara perlahan proses digitalisasi itu mulai dia terapkan. Setelah Kota Malang akan menyebar ke seluruh wilayah di Indonesia. Usai diresmikan menjadi madrasah digital, MTsN 1 Kota Malang telah bertransformasi dengan melengkapi berbagai sarana pendukung.
Digitalisasi bukan hanya diterapkan pada proses pembelajaran. Namun, juga pada berbagai aspek di madrasah. Mulai dari PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu), transaksi di kantin dan koperasi siswa yang tanpa menggunakan uang tunai, layanan perpustakaan madrasah, sampai fasilitas di kelas. Dalam menunjang program madrasah digital ini, ruang kelas telah dilengkapi dengan LCD, pendingin ruangan, papan tulis layar sentuh, dan jaringan internet.
Kepala MTsN 1 Kota Malang, Samsudin, menuturkan, digitalisasi madrasah ini diterapkan sejak pintu masuk hingga pembelajaran di kelas. Di kelas guru dan peserta didik tidak lagi menggunakan papan tulis putih, tapi menggunakan papan digital.
“Kita menggunakan papan tulis touchscreen untuk pembelajaran dan yang lain mulai kita siapkan untuk digitalisasi. Termasuk kantin, kita sudah lakukan dengan cara digital melalui top up, karena ini tidak harus bawa uang tunai, semua (dilakukan) secara digital,”ungkapnya.
Samsudin juga menyampaikan, proses pembelajaran digital akan terus dimaksimalkan dan disempurnakan. Tenaga pendidik sudah disiapkan sejak satu tahun sebelum madrasah digital diresmikan.
“Sudah kita persiapkan mulai setahun yang lalu. Tenaga pendidik kita, termasuk melengkapi dokumen, data-data yang memudahkan proses digitalisasi. Mulai administrasi digital, pembelajaran sudah disiapkan. Saat di-launching dan semua guru sudah siap,” imbuhnya.
Pada tahap awal, metode pembelajaran digital diterapkan untuk kelas 7 dan 8. Hal ini tidak hanya berlaku di MTsN 1 Kota Malang saja, namun di seluruh MTsN yang ada di kota ini
“Digitalisasi untuk kelas 7 dan 8, kelas 9 belum. Jadi bertahap, tsnawiyah di Kota Malang kelas 7 dan 8. Harapannya setelah semua berjalan akan kita sempurnakan dengan memaksimalkan (aspek) digitalisasinya," pungkas kepala madrasah yang akrab disapa Pak Sam tersebut. (Zul)
Tags:
madrasahBagikan: