Kudus (Pendis) - Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kudus berhasil meraih juara dalam ajang Madrasah Young Researchers Super Camp (Myres) 2022. Tim Riset yang beranggotakan Zada Rizqiya Syabana Attaqa dan Fatikha Nafisal Mughni Kelas XI MIPA ini menemukan inovasi yang berjudul ‘’Sintesis Komposit Serat Abaca terhadap Kekuatan Bahan Carbon Fiber Pesawat Terbang.”
Dibawah bimbingan Nurul Khotimah, mereka sukses meraih juara Harapan ke 2 Myres yang di selenggarakan oleh Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama (Kemenag). Ajang Myres dilaksanakan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur pada 10 - 15 Oktober 2022.
Madrasah Young Researchers Super Camp (MYRES) 2022 adalah lomba karya tulis ilmiah siswa madrasah berbasis riset bagi siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Bidang penelitian lomba Myres dikelompokkan menjadi tiga yaitu Ilmu Keagamaan, Ilmu Sosial dan kemanusiaan, Ilmu Matematika, Sains dan Teknologi. Ajang Myres tahun ini di bilang sangat banyak peminat dengan total 9.220 peserta.
Apresiasi dan dukungan yang luar biasa diberikan dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Kudus, Suhadi kepada Tim Riset MAN 1 Kudus.
‘’Selamat kepada MAN 1 Kudus sudah berhasil memperoleh juara di ajang Myres 2022," ungkap Suhadi.
Kepala MAN 1 Kudus, Taufik bersyukur dan menyampaikan apresiasi atas pencapaian prestasi nasional ini. Dia berharap pencapaian ini menambah motivasi seluruh siswa untuk terus berprestasi. Adanya prestasi ini, tak lepas dari program SIP (Science and Innovation Program).
Nurul Khotimah, selaku pembimbing menjelaskan untuk menjadikan timnya juara, timnya harus menyisihkan 9.220 proposal yang masuk.
"Alhamdulillah dari sekian banyak proposal, tim riset MAN 1 Kudus mampu menjadi peserta grand finalis dan berhasil memperoleh gelar juara. Hal ini tentu mengulang sukses tahun sebelumnya di mana tim MAN 1 Kudus juga berhasil lolos Grand Final dan memperoleh juara pertama, ‘’ tutur Nurul.
Nurul berharap, penelitian ini ke depan bisa dikembangkan secara luas dan mempunyai dampak bagi masyarakat, serta bisa mngembangkan penelitian-penelitian yang lain Bersama siswa program SIP MAN 1 Kudus.
Salah satu anggota Tim Riset, Nafisa menyampaikan penelitiannya mengoptimalkan potensi sumber daya alam dengan memanfaatkan serat carbon abaca. Serat karbon yang dibuat memiliki sifat kaku, kuat, tetapi tetap ringan. Penelitian ini juga melibatkan epoxy dan memiliki sifat kuat dan flexible yang memeliliki daya Tarik sebesar 85 MPa.
"Manfaat dari penelitian ini adalah serat carbon abaca dapat di gunakan sebagai material alternatif pesawat terbang sehingga bisa menghemat penggunaan bahan produksi pesawat terbang yang selama ini sering digunakan,’’ terang Nafisa. (By)
Bagikan: