Purwokerto (Pendis) - Rektor IAIN Purwokerto Dr. Moh. Roqib mengucapkan terimakasih atas kehadiran para narasumber dan seluruh peserta "The 3rd International Conference of Moslem Society 2019 (ICMS)" yang diselenggarakan oleh Program Pasca Sarjana IAIN Purwokerto. Demikian disampaian Dr. Moh. Roqib saat membuka konferensi tersebut di Java Heritage Hotel Purwokerto, Selasa (09/04). Tema dari konferensi ini adalah Empowering Moslem Society in The 4.0 Industry Era.
"Kehadiran saudara-saudara yang datang dari jauh mengingatkan kami betapa pentingnya acara ini, karena dapat mengumpulkan para akademisi dan profesional untuk berbagi pengalaman dibidang penelitian dan publikasi," katanya.
Berbicara dalam bahasa inggris, Moh. Roqib mengatakan bahwa Indonesia dengan populasi muslim terbesar di dunia atau 13% muslim dunia tentu tidak hanya unggul dari sisi kuantitas tetapi juga kualitas. Apalagi saat ini dengan hadirnya revolusi industri 4.0 yang berbasis teknologi informasi membutuhkan SDM yang unggul dan memiliki jiwa kepemimpinan dengan berbagai latar belakang sosial dan budaya.
Terkait dengan hal tersebut, IAIN Purwokerto yang memiliki reputasi baik dalam penemuan, inovasi, penelitian dan layanan publik dibidang studi Islam, terus melakukan hal-hal positif untuk menghasilkan output yang unggul dan berdaya saing melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Oleh karena itu saya berharap dengan konferensi internasional ini dapat meningkatkan pemahaman dan menghasilkan ide-ide baru yang dapat mendorong pemberdayaan masyarakat muslim," ujarnya.
Sebelumnya Direktur Pascasarjana IAIN Purwokerto Prof. Dr. Abdul Basit dalam sambutannya mengatakan jika revolusi industri telah mengubah sistem kerja manusia menjadi otomatis melalui beberapa inovasi. Pelaku industri memainkan peran aktif sebagai entitas organisasi yang memiliki visi untung. Revolusi industri dihasilkan oleh revolusi mental yang dalam paradigma ini terdapat perubahan besar dalam struktur mentalitas yang dibangun di atas tiga hal tentang pola pikir, nilai trans-mental, dan pendekatan perilaku.
Menurut Prof. Basit, Masyarakat muslim sebagai bagian dari masyarakat dunia tentu akan terlibat dalam proses perubahan mentalitas akibat revolusi industri 4.0 tersebut. Untuk itulah, kita perlu mempersiapkan diri dan sekaligus dapat terlibat secara aktif dalam mengisi era revolusi industri ke.4.0 ini dengan sebaik-baiknya. Tantangan apa saja yang dihadapi oleh masyarakat muslim dalam memasuki era industri 4.0 ini, Apa yang harus dipersiapkan oleh masyarakat muslim, bagaimana memaksimalkan potensi umat Islam, dan peran apa saja yang bisa dilakukan oleh umat Islam. Keempat hal inilah yang menurut saya perlu dibicarakan dan dikaji dalam seminar ini.
Sementara itu ketua panitia pelaksana Prof. Dr. Sunhaji menjelaskan ICMS ini berlangsung pada tanggal 9 s/d. 10 April 2019 dengan Keynote Speaker Prof. Hikmahanto Juwana, Ph.D (International Law University of Indonesia). Sedangkat Invited Speaker adalah Prof. Ronald A. Lukens-Bull (Anthropology and Religious Studies University of North Florida US), Ghautam Jumar, Ph.D (Asst. Prof. Bahasa Indonesia Jawaharlal Nehru University New Delhi India), Dr. Rodhotul Firdaus (Quran and Sunnah Studies International Islamic University Malaysia) dan Dr. Jamal Abdul Aziz (Islamic Economy IAIN Purwokerto).
"ICMS Diikuti oleh 112 peserta dari berbagai PTKIN dan PTS di Indonesia yang dibagi dalam 7 kelas yaitu Manajemen Pendidikan, Sosial Budaya, Hukum dan Ekonomi, Supervisi dan Leadership dengan masing-masing 1 kelas, sedangkan Pendidikan Islam 3 kelas," jelasnya.
Konferensi ini menghasilkan beberapa MoU Tri Dharma Perguruan Tinggi antara IAIN Purwokerto dengan Jawaharlal Nehru University New Delhi India, antara PTKIN dengan PTKIN dan antara Program Pasca Sarjana dengan Program Pasca Sarjana masing-masing Perguruan Tinggi. (acm/dod)
Bagikan: