![60% SMP Swasta di Kota Cirebon Terancam Kolaps](/storage/pictures/posts/16_9/mid/5991.jpg)
60% SMP Swasta di Kota Cirebon Terancam Kolaps
CIREBON, (PRLM).- Sekitar 19 dari 31 sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs) swasta di Kota Cirebon atau 60 persen, terancam kolaps akibat sulitnya memperoleh dana operasional sekolah. Bantuan operasional sekolah (BOS) triwulan I sebagai sumber dana operasional utama, tak kunjung turun hingga minggu kedua Maret ini.
"Memang ada swasta yang masih kuat karena sokongan finansial dari yayasan. Akan tetapi, dari 22 SMP swasta dan 9 MTs swasta, kebanyakan mati segan hidup tak mau," ujar Forum Komunikasi Kepala SMP/MTs Swasta Kota Cirebon Agus Sunandar seusai pembahasan penerimaan peserta didik baru di Aula SMA Al-Azhar Kota Cirebon, Kamis (10/3).
Hal itu dipicu oleh terus menurunnya jumlah siswa swasta. Para calon siswa kebanyakan mendaftar ke sekolah negeri khususnya setelah pemerintah membuka jalur prestasi dalam penerimaan siswa baru di sekolah negeri. "Sementara yayasannya juga sudah tidak sehat sehingga hampir tidak ada sumber keuangan yang bisa diandalkan," katanya.
Dalam keadaan terjepit keuangan, lanjut dia, sekolah harus tetap melunasi sejumlah pengeluaran seperti listrik, air, dan telepon. "Listrik itu bisa mencapai Rp. 1,5 juta sebulan," kata Kepala SMP Widya Utama tersebut.
Oleh karena itu, mau tidak mau kepala sekolah sebagai penanggung jawab, dituntut mencari solusi agar selama BOS belum turun, sekolah tetap beroperasi tanpa hambatan. "Makanya tidak heran kalau banyak kepala sekolah atau guru-gurunya berhutang termasuk menggadaikan BPKB motornya," katanya.
Sekretaris Badan Musyawarah Perguruan Swasta Kota Cirebon Triyogo Budi Utomo menuturkan, untuk tingkat sekolah menengah atas pun, diperbolehkannya menarik sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) tidak lantas menjamin sekolah bisa menutup biaya operasional.
"Karena SPP pun banyak yang macet," kata Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Taman Siswa Kota Cirebon tersebut. Hal tersebut akhirnya berpengaruh kepada tidak optimalnya program kegiatan.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Hasanudin Manap menuturkan, pihaknya akan segera memanggil dinas pendidikan untuk segera mencairkan BOS. Sejauh ini, keterlambatan BOS di Kota Cirebon terjadi akibat kendala teknis administrasi oleh sejumlah sekolah. Proses pencairan ditargetkan minggu depan. "Minggu ini tidak mungkin karena tinggal besok (hari ini) saja waktunya," katanya.
POPULER
Kemenag Luncurkan Pedoman Implementasi Kurikulum Bagi Madrasah
- Rabu, 10 Juli 2024
Seleksi 7.962 Proposal, Tahap MYRES 2024 Capai 30 Besar
- Rabu, 10 Juli 2024
Direktur KSKK Madrasah: Reformasi Mutu Pendidikan di Madrasah Penting
- Jumat, 5 Juli 2024
Kemenag Gelar Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah Diniyah Takmiliyah
- Sabtu, 6 Juli 2024
7.962 Proposal Penelitian Masuk, Kemenag Mulai Proses Seleksi MYRES 2024
- Kamis, 4 Juli 2024
BERITA TERKINI
FUAD UIN Palu-Institut Leimena kerja sama literasi keagamaan lintas budaya
- Selasa, 16 Juli 2024
Enam Dosen FSEI IAIN SAS Babel Lakukan Visiting Lecture International ke Malaysia
- Selasa, 16 Juli 2024
Copyright © 2021 Pendis Kemenag