Ada Sekolah Ajarkan Radikalisme

Ada Sekolah Ajarkan Radikalisme

SLEMAN (KRjogja.com) - Peran sekolah dan lembaga pendidikan lain sangat penting dalam menghentikan laju radikalisme Islam. Namun kenyataannya, menurut anggota DPD RI Drs HA Hafidh Asrom MM, saat ini ada lembaga pendidikan yang mengajarkan fundamentalisme dan radikalisme kepada para peserta didiknya.

"Belakangan disinyalir ada sekolah-sekolah formal juga mulai mengajarkan elemen-elemen Islam radikal dan anti nasionalisme, misalnya mengajarkan kepada murid untuk tidak menghormat bendera Merah Putih saat upacara bendera," kata Drs HA Hafidh Asrom MM.

Kenyataan ini diungkapkan pada Sosialisasi dan Penyerapan Aspirasi tentang Pancasila, UUD RI tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI dengan Jajaran Pengurus Cabang NU dan Lembaga Pendidikan Maarif NU se-Kabupaten Sleman, di Pondok Pesantren Anwar Futuhiyyah Kompleks Darul Yatama Dusun Blotan Wedomartani Ngemplak Sleman, Senin (06/04/2015) malam.

Lebih jauh Hafidh mencontohkan kasus terkini, yakni terbitnya buku LKS dan buku Pendidikan Agama Islam SMA yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jombang, Bandung, Kabupaten Gowa, serta LKS Madrasah Aliyah di Provinsi Jambi, yang di dalamnya memuat paham radikalisme. "Keterlibatan berbagai pihak dalam menangani masalah gerakan radikalisme sangat diperlukan. Tujuannya agar ruang gerak radikalisme bisa dipersempit, bahkan dihilangkan sama sekali," tegasnya.

Untuk mengurangi ruang gerak radikalisme, peran lembaga pendidikan seperti Lembaga Maarif NU dan Pondok Pesantren sangat penting. Terutama dalam mempersempit dan menghambat laju gerakan radikalisme, khususnya radikalisme Islam. Hal ini karena kedua lembaga pendidikan tersebut bersentuhan langsung dengan pengajaran agama, khususnya agama Islam.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga harus terus memperkuat Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Penenggulangan Terorisme (BNPT), serta kementerian terkait, agar sedini mungkin dapat mengetahui kegiatan yang dapat merusak keutuhan NKRI serta terkikisnya idelogi Pancasila dari gerakan radikalisme. Jangan sampai terjadi pendidikan moral Pancasila sebagai pendidikan ideologi bangsa makin luntur di kalangan generasi muda. (Fie)


Tags: