AKMI, Alat Ukur Kapasitas Kemampuan Siswa Madrasah

AKMI, Alat Ukur Kapasitas Kemampuan Siswa Madrasah

Makassar (Pendis) - Kementerian Agama  akan melakukan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) pada  tahun ini. Hal ini disampaikan Direktur KSKK Madrasah, Moh Isom di Jakarta, Rabu (6/10) 

"Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia atau  disingkat AKMI adalah asesmen yang dilakukan pada siswa madrasah sebagai metode penilaian yang komprehensif untuk mendiagnosis kelebihan dan kelemahan siswa pada literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains dan literasi sosial budaya termasuk survei karakter," kata Isom.

Selanjutnya, hasil asesmen dapat digunakan oleh guru dan madrasah untuk memperbaiki layanan pendidikan yang dibutuhkan siswa sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran,tambahnya.

Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia  merupakan penilaian kompetensi mendasar terhadap seluruh murid madrasah jenjang MI, MTs dan MA sebagai alat ukur untuk mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat, terang Isom.

Menurut Kepala Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Ahmad Hidayatullah bahwa AKMI digunakan untuk mengukur tingkat literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial budaya siswa madrasah. 

Sebagai persiapan, Kemenag melibatkan para guru madrasah se Indonesia yang lolos seleksi rekrutmen, yang diperuntukan menulis soal-soal Literasi membaca, Literasi Numerasi, Literasi Sains dan Literasi Sosial Budaya untuk jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA), jelasnya. 

"Awalnya sempat bingung karena membuat soal ini merupakan hal yang baru, bingung mencari konsep seperti apa yang baik untuk membuat sains lebih mudah dipahami dan disukai oleh siswa, tetapi akhirnya berhasil  setelah revisi berulangkali dan pendampingan dari pakar keilmunanya, ungkap Widya Lutfiani guru MTsN 4 Malang, salah seorang guru yang terlibat dalam penulisan  soal instrumen AKMI literasi Sains. 

Selain itu, Faisal Pribadi guru MTsN 1 Kendari Sulawesi Tenggara mengaku sangat senang  terlibat dalam  penulisan soal instrumen AKMI literasi numerasi karena banyak ilmu dan pengalaman yang diperoleh, juga bertemu dengan teman seprofesi dari berbagai daerah, sehingga dapat bertukar pikiran. Ia berharap,soal instrumen yang telah ditulis dapat menjadi tolak ukur dalam hal  penilaian kemampuan siswa. (Hikmah) 

 


Tags: