Apresiasi Tahfiz dan Seminar Moderasi Beragama MAN 1 Yogyakarta, Wamenag Ingatkan Multikultural Indonesia

Apresiasi Tahfiz dan Seminar Moderasi Beragama MAN 1 Yogyakarta, Wamenag Ingatkan Multikultural Indonesia

Yogyakarta (Pendis)—Praktik Moderasi Beragama di negara kita sejatinya telah berlangsung sejak dulu. Hal itu tercermin misalnya pada ungkapan ‘Sembahyang’ untuk menyebut ibadah salat bagi masyarakat Betawi. 

Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki menegaskan hal tersebut saat hadiri Apresiasi Tahfiz dan Seminar Moderasi Beragama MAN 1 Yogyakarta, Jumat (27/10/2023). Turut mendampingi Wamenag, Kakanwil Kemenag DI Yogyakarta Masmin Afif, Kepala Bagian Tata Usaha Muntolib, Kabid Pendidikan Madrasah Abd. Suud, Kakankemenag Kota Yogyakarta Nadhif, dan Kepala MAN 1 Yogyakarta Wiranto Prasetyahadi.

“Saya asli Betawi, orang tua saya juga kelahiran Betawi, sejak dulu orang tua tidak pernah menyuruh saya ‘salat’ tapi sembahyang,” ungkap Saiful.

Hal itu menurutnya terbukti pada penggalan lagu sinetron ‘Si Doel Anak Sekolahan’. “Aduh sialan nih si doel anak betawi asli. Kerjaannye sebahyang mengaji,” ujar Wamenag sembari menyanyikan lagu.

Kemenag, tambah Saiful, kemudian melakukan penguatan praktik Moderasi Bergama tersebut. “Maka kami memberikan apresiasi tinggi kepada MAN 1 Yogyakarta yang meraih Juara I Kategori Madrasah Moderasi Beragama Tingkat Nasional yang digelar Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI,” sambung Saiful.

“Moderasi Beragama adalah kesediaan menerima perbedaan sebagai sunnatullah, kehendak dari Yang Maha Kuasa yang lantas kita ekspresikan dengan perilaku toleransi,” terang Saiful.

Di sisi lain, ia juga mengingatkan adanya tiga kelompok yang patut diwaspadai. “Pertama, kelompok-kelompok klaim kebenaran tunggal, merasa paling benar. Mereka yang merasa menjadi Wakil Tuhan di mula bumi,” jelas Saiful.

“Kedua, kelompok eksklusif. Mengembangkan ajaran yang jauh dari moderat. Dan ketiga kelompok pengusung ideologi trans-nasional,” bebernya.

“Alhamdulillah Presiden Joko Widodo telah membubarkan organisasi pengusung ideologi trans nasional yang bercita-cita mendirikan khilafah di negara kita, sebuah sistem negara yang akan menghilangkan teritorial, akan membubarkan NKRI,” terang Saiful menjelaskan.

Ditambahkan Wamenag, Indonesia dapat bertahan hingga detik ini karena memiliki Pancasila, semboyan Bhinneka Tunggal Ika, konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan UUD 1945.

Sebelumnya, dihadapan Wamenag, Kakanwil Masmin Afif menyebut sejumlah torehan prestasi MAN 1 Yogyakarta. “Selain dikukuhkan Juara I Madrasah Moderasi Beragama, siswa MAN 1 Yogyakarta berhasil Juara ll Lomba International Robotics di Malaysia dan sejumlah ajang internasional lainnya,” ungkap Masmin.

Dalam kesempatan ini juga diwarnai prosesi wisuda tahfidz 125 siswa MAN 1 Yogyakarta. Bahkan 11 siswa diantaranya merampungkan hafalan 30 juz dan diwisuda langsung oleh Wamenag. (bap)


Tags: # madrasah