Buka MQK : Menag Tegaskan Bahwa Pesantren Adalah Miniatur Indonesia

Buka MQK : Menag Tegaskan Bahwa Pesantren Adalah Miniatur Indonesia

Jepara (Pendis) - Musabaqah Qira`atil Kutub (MQK) resmi dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Pembukaan dipusatkan di Aula Pesantren Roudlotul Mubtadiin, Balekambang, Jepara, Jawa Tengah.

Dalam sambutannya Menag menegaskan bahwa pesantren merupakan miniatur Indonesia. Pesantren jadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah bangsa. "Bisa jadi tanpa pesantren, belum tentu negara ini ada. Untuk itu, sudah sepatutnya pemerintah pusat dan daerah membuktikan kepeduliannya membantu pesantren," kata Menag di Jepara, Jumat (01/12).

Dikatakan Menag, bahwa Kementerian Agama akan terus meningkatkan alokasi APBN untuk pesantren. APBD juga sudah sepatutnya menyediakan alokasi yang cukup untuk pesantren yang ada di daerahnya masing-masing. "Pemerintah Daerah sudah seharusnya peduli dengan layanan pendidikan di daerahnya, termasuk pesantren dan madrasah diniyah," sambungnya.

Menag minta agar aturan yang membatasi keberpihakan Pemda terhadap pesantren dan madrasah diniyah bisa segera dibenahi. Demikian juga pemerintah pusat akan melakukan harmonisasi lintas kementerian dan lembaga guna membangun sinergi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Menag juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Jepara yang telah memberikan dukungan bagi kelancaran MQK ini. Apresiasi juga disampaikan kepada pengasuh pesantren KH Muhammad Makmun Abdullah.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta. Ganjar mengapresiasi rangkaian acara MQK tahun ini yang tidak hanya menjadi ajang lomba baca kitab kuning, tapi juga lomba pidato bahasa Inggris dan Arab. "Saya lebih tertarik lagi, ada debat konstitusi berbasis kitab kuning. Ini lah kalau Menag nya itu orang yang tekun mensosialisasikan konstitusi kita waktu masih di MPR," tuturnya. "Debat konstitusi ini akan lebih memantapkan kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara," harapnya. (maryani/dod)


Tags: