Dampak Korona, UIN Jakarta Bikin Dapur Umum untuk Bantu Mahasiswa yang Tidak Pulang

Dampak Korona, UIN Jakarta Bikin Dapur Umum untuk Bantu Mahasiswa yang Tidak Pulang

Jakarta (Pendis) – Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakartaa (UIN Jakarta) membuat dapur umum untuk membantu para mahasiswa yang terdampak wabah korona. Bantuan terkumpul dari para dosen dan alumni.

Wakil Dekan II Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta Lilik Ummi Kultsum menjelaskan bahwa hal ini setelah pihaknya melakukan rapat virtual antar pimpinan yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Ushuludin, Yusuf Rahman. Sebagai yang diberikan tanggungjawab, Lilik langsung bergerak cepat.

“jajarannya terus memikirkan dampak covid ini.  Kami bekerja di rumah  anak anak belajar di online, tentu semua beradaptasi.  Ada yang berubah dan harus diadaptasi. Buat mahasiswa tentu semua harus punya kuota,” kata Lilik menjelaskan, Selasa (31/3).

Hal ini dilakukan setelah Rektor UIN Jakarta mengeluarkan Surat Edaran untuk me-lockdown  kampus dan meneruskan pembelajaran mahasiswa dengan pembelajaran jarak jauh atau kuliah daring. Selain itu kebijakan pemerintah juga menginstruksi bahwa masyarkat diharuskan menjaga social distancing atau menjaga jarak secara fisik. Dampaknya, banyak warung makan yang selama ini mensuplai mahasiswa banyak yang tutup.

Sebagai langkah antisipasi atas Ederan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, mereka tinggal dikosan sebagai antisipasi jika kemudian memang para mahasiswa diharuskan perkuliahan tatap muka. Dan mereka yang rumahnya jauh tentu menjadi kesulitan teresendiri, “yang luar jawa, luar negeri tentu mereka jika harus bolak balik tentu merepotkan, apalagi seperti Tegal yang sudah menutup akses masuk,” papar lilik.

Selain sumbangan dari dosen dan para alumni, Lilik menjelaskan bahwa ada juga mahasiswa yang tinggal dirumahnya tergerak ikut membantu. Dari data yang dikumpulkan oleh pihak Program Studi (Prodi) dan Dewan Mahasiswa (Dema) sementara terdata sebanyak 127 mahasiswa dan 7 staff Fakultas Ushuluddin yang saat ini terpaksa tinggal di kos-kosan dan kontrakan,”namun pada perkembangannya data ini terus bertambah. Semoga dana akan selalu ada sampai keadaan benar benar aman,” tukasnya.

Sedangkan mekanisme pengiriman bantuan berada di dua titik, pertama di kampus 1 dan di kampus 2. Sedangkan koordinator dari Prodi masing-masing untuk mendistribusikan untuk diantar langsung.

“Mahasiswa dikirim makan dua kali sehari, siang dan malam. Dalam makan siang itu ada buah, snack dan minuman jahe atau vitamin dan untuk menu malam selain nasi diberi Indomie untuk persiapan pagi. Tentu ada yang  bergerak juga untuk mendisinfektan kampus dan ada yang  tetap menjaga jalannya perkuliahan dengan daring,” kata Kepala Sub Bagian Akademik, Megaratna Sari.

“Setiap hari  distribusi makanan sambal me-list kebutuhan apa yang bisa dibantu untuk  mahasiswa. Hingga hari ke-5 pengumpulan donasi, sudah terkumpul uang sebanyak 20.000.000  rupiah. Terima kasih para donator,  Dekanat, Prodi, Tenaga Pendidikan, juru masak dan kurir. Bersama kita sehat, kampus sehat Bangsa kuat,” pungkas Megaratna yang juga sebagai Koordinator Dapur Umu (AN/Mahrus/Solla)


Tags: