Direktorat PTKI Adakan Inovasi Penguatan Penelitian

Direktorat PTKI Adakan Inovasi Penguatan Penelitian

Jakarta (Pendis) - Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) akan melakukan Inovasi Penguatan Penelitian untuk PTKI di seluruh Indonesia. Inovasi Penguatan Penelitian ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan MoRA-ATN Research and Innovation Scholarship (MoARIS) yang merupakan hasil kerja bareng antara Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dengan Australian Technology Network of University (ATN).

Diskusi yang diselenggarakan pada tanggal 17 Januari 2018 di ruang kerja Direktur PTKI dihadiri oleh kedua belah pihak. Unsur Ditjen Pendis dihadiri oleh Direktur PTKI, Arskal Salim, Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Suwendi, dan para kepala seksi di lingkungan Subdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, dan sejumlah personalia pengelola program 5.000 doktor Ditjen Pendidikan Islam; sementara dari unsur ATN dihadiri oleh Country Manager Indonesia, Josephine Ratna, Chief Representative Indonesia RMIT University, Fifi Budiman, dan Representative Queensland University of Technology, Cicilia Evi.

Dalam pertemuan itu, diputuskan akan dilakukan program Penguatan Penelitian di Lingkungan Program Pascasarjana PTKI. "Pihak ATN akan mendatangkan sejumlah peneliti senior yang memiliki kapabilitas untuk melakukan supervisi dan bimbingan bagi para mahasiswa S3 (program doktor) di lingkungan PTKI yang telah mengusulkan rencana penelitian disertasinya. Di samping itu, peneliti senior dari ATN itu juga akan didorong untuk memberikan penguatan kompetensi penelitian bagi dosen-dosen PTKI, terutama melalui koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) di seluruh PTKI, sehingga terjadi proses pembelajaran yang memberikan perspektif dan peningkatan kapabilitas di kalangan dosen," papar Arskal Salim.

"Bahkan, melalui program MoARIS ini, sejumlah dosen PTKI yang memiliki kemampuan tertentu akan dikirim ke luar negeri untuk menjadi dosen pembimbing penelitian, sehingga dosen PTKI memiliki pengalaman, pengetahuan baru, dan pembelajaran bagaimana proses bimbingan yang terjadi di luar negeri itu berlangsung," papar Guru Besar Politik Hukum Islam UIN Jakarta .

Program inovasi pengguatan penelitian ini merupakan bagian dari ikhtiar Ditjen Pendis Kementerian Agama untuk menjadikan pendidikan Islam Indonesia sebagai destinasi pendidikan Islam dunia. "Yang kita lakukan di tahun 2018 ini, tidak hanya mengundang calon mahasiswa dari luar negeri untuk belajar Islam di Indonesia, tetapi juga para peneliti senior dunia itu benar-benar melihat langsung bagaimana penelitian tentang Islam Indonesia itu dilakukan oleh para calon doktor di tanah air," papar Suwendi, Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian Dit. PTKI. (swd/dod)


Tags: