Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani

Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama melakukan Pendampingan Program dan Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah. Kegiatan yang merupakan bagian dari Realizing Education Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) ini digelar di Yogyakarta selama tiga hari, 26 - 28 September 2023.

Giat ini menjadi rangkaian upaya untuk melahirkan guru-guru profesional. “Guru profesional adalah insan yang memiliki kualifikasi, kompetensi, dedikasi, dan komitmen yang kuat dalam memberikan layanan pendidikan kepada siswa,” ujar Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani saat memberikan arahan di hadapan para guru dan tenaga kependidikan madrasah, Kamis (28/09).

Pria yang akrab disapa Dhani ini mengingatkan kembali bahwa Kementerian Agama memiliki konsep lima nilai budaya kerja. Pertama, adalah integitas. Integritas tidak selesai di hati, tapi terekspresikan melalui sebuah attitude. Tidak sekadar pemahaman, tetapi diekpresikan ke dalam sebuah perilaku.
 
"Orang yang punya integritas adalah orang yang ramah bukan marah; yang mengajak bukan mengejek; yang membina bukan menghina; yang mengajar bukan menghajar; yang merangkul beukan memukul. Wajahnya selalu senyum pada dirinya dan orang lain, itu prinsip dalam hidupnya," jelas Dhani.

Kedua, budaya profesional. Ini mengandung makna adil, yakni mengerjakan sesuatu sesuai dengan keahliannya dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. "Profesional itu selalu meng-update ilmu dan bekerja secara proporsional," jelasnya.


Ketiga, budaya inovasi. Orang yang inovatif selalu berusaha menemukan jalan baru. Dia seorang cendekia yang selalu keluar dari zona nyaman, dia selalu berpikir tentang cara lain. "Dia selalu berkata, tidak ada cara yang baik hari ini, kecuali saya harus menemukan cara lain yang lebih baik. Tidak disebut cendekiawan kalau dia menyukai kemapanan," ujarnya.  

Keempat, bertanggungung jawab, yaitu bekerja secara tuntas dan konsekuen. Kalau menghadapi sebuah masalah, lihat terlebih dahulu konstruksi masalahnya, cara menyelesaikannya seperti apa, tidak selalu mendengar hal-hal yang tidak jelas, lalu tidak melakukan inisiatif yang melelahkan. Jadi, ciri orang bertanggung itu bersungguh-sungguh dalam segala hal, melakukan yang terbaik, disiplin, jujur, berani menangung risiko, dan rela berkorban. 

Kelima, adalah keteladanan. Menurut Dhani, guru adalah orang yang digugu dan ditiru. Kata-katanya adalah ilmu, perilakunya adalah keteladanan. Dalam pendidikan akan terjadi proses identifikasi atau imitasi, apapun tingkah laku guru --dalam hal ini dosen-- akan ditiru oleh mahasiswa.

"Mahasiswa akan melihat intelektualitas dosen. Mereka akan nengok cara kita berpakaian, melihat cara ngomong, menengok cara kita memperlakukan orang lain," pungkasnya.

DI akhir sambutan, Ramdhani memaparkan bahwasanya pola khidmah di Kementerian Agama ditata sedemikian rupa, agar setiap pekerja memiliki pola kerja yang mencerminkan cara orang-orang bekerja bersama, berinteraksi, dan berkolaborasi dalam lingkungan kerja yang beretika, sehat, efektif, dan  efisien. 

“Budaya kerja pada Kementerian Agama dirancang melalui penetapan sekumpulan nilai, norma, keyakinan, dan perilaku yang dipercaya akan menumbuhkan motivasi dan sikap kerja yang positif,” tutupnya.