Dirjen Pendis: Indonesia Paling Otoritatif Bicara Islam di Dunia

Dirjen Pendis: Indonesia Paling Otoritatif Bicara Islam di Dunia

Bogor (Pendis) - Selain memiliki bonus demografi, Indonesia juga tidak hanya memiliki mayoritas penduduk Muslim terbanyak di dunia tetapi juga memiliki lembaga pendidikan Islam terbanyak yang tidak ada tandingannya di dunia. Indonesia memiliki puluhan ribu pesantren, madrasah dan lembaga keislaman yang lain, semuanya secara massif mengajarkan Islam rahmatan lil alamin, papar Kamaruddin Amin, Dirjen Pendidikan Islam.

Bukan hanya itu saja, Indonesia juga mempunyai organisasi kemasyarakatan Islam yang ada di seluruh penjuru Indonesia dengan adanya Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan ormas Islam lainnya. Semuanya mengusung moderatisme Islam yang compatible dengan modernitas dan demokrasi.

Ditambah lagi, sebagai penopang, infrastruktur keagamaan Islam yang paling banyak dan lengkap di dunia juga ada di Indonesia. Akulturasi budaya yang indah juga menambah bukti bahwa Indonesia berpotensi menjadi kiblat dan destinasi kajian Islam di dunia. Seharusnya, tidak diragukan lagi bahwa Indonesia paling otoritatif bicara Islam di dunia.

Lebih lanjut, peraih predikat summa cumlaude di Rheinischen Friedrich Wilhelms Univeritas Bonn, Jerman ini mengatakan bahwa Halaqah Ulama untuk Pendidikan dan Kaderisasi Santri ini penting mengingat bahwa Islam moderat harus terus ditanamkan di setiap kader-kader muslim kita sebagai generasi penerus dan salah satunya instrumen yang paling cocok melalui lembaga pendidikan Islam. Mengapa lembaga pendidikan? Karena lembaga pendidikan adalah medan tempur yang paling strategis untuk merawat dan mengarusutamakan Islam moderat di Indonesia yang akan berdampak fundamental dan jangka panjang. Kalau infrastruktur sudah, budaya mendukung, dan kaderisasi berjalan dengan baik maka tahun 2035 Indonesia menjadi tujuan belajar Muslim dunia benar-benar bisa menjadi kenyataan.

Inilah beberapa hal yang disampaikan Kamaruddin Amin, saat memberikan materi dalam Halaqoh Ulama untuk Pendidikan dan Kaderisasi Santri dengan tema Penguatan Pendidikan Islam dan Kaderisasi Ulama di Indonesia. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren dengan Komisi Pendidikan dan Kaderisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Salak Tower Hotel, Bogor, 18-20 Mei 2017.

Selain Kamaruddin Amin dan Imam Safei dari Kementerian Agama RI, kegiatan ini juga menghadirkan Ali Taher Parasong (Ketua Komisi VIII DPR RI), Amich Alhumami (Direktur Pendidikan Bappenas), Didin Hafidhuddin (Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI); Abdul Waidl (Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat), Masykuri Abdillah (Direktur SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Amsal Bahtiar (Kepala Pusat Pendidikan Agama dan Keagamaan), Z. Arifin Junaidi (Ketua PP LP Ma`arif NU), Teuku Ramli Zakaria (Ketua Dikdasmen PP Muhammadiyah), dan Sudarnoto Abdul Hakim (Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI).

Di hari pertama, kegiatan ini terlebih dahulu telah dibuka oleh Ketua Umum MUI KH. Ma`ruf Amin dan Keynote Speaker Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama RI didampingi oleh Plt. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Imam Safei. (FA/dod)


Tags: