Dirjen Pendis : Legalitas Mahad Aly Tak Terpisahkan dari Sistem Pendidikan Nasional

Dirjen Pendis : Legalitas Mahad Aly Tak Terpisahkan dari Sistem Pendidikan Nasional

Jakarta (Pendis) --- Ma'had Aly Sunan Bejagung Tuban, secara resmi diluncurkan oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Miftachul Akhyar di Tuban, Ahad (30/05). Peluncuran ini berdasarkan atas izin pendirian Ma'had Aly Sunan Bejagung melalui Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1622 Tahun 2021.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag RI Muhammad Ali Ramdhani Muhammad Ali Ramdhani mengatakan bahwa Ma'had Aly merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional, baik dalam pengakuan, status, lulusan, maupun perhatian pemerintah terhadap keberlangsungan dan pengembangannya.

Hal ini disampaikan oleh Muhammad Ali Ramdhani dalam video yang dirilis oleh Ma'had Aly Sunan Bejagung, Tuban, Jawa Timur, Ahad (30/05).

Menurut Dhani Kesungguhan komitmen pemerintah mewujudkan Ma'had Aly setara dengan lembaga tinggi umum lainnya maka Ma'had Aly memiliki legalitas yang sangat kuat dan sekaligus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional.

“Penyetaraan Ma’had Aly dengan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) lainnya baik dalam pengakuan, status, lulusan, maupun perhatian pemerintah terhadap keberlangsungan dan pengembangannya,” ujar Ramdhani.

Dhani menjelaskan, status layanan pendidikan formal di pesantren sama dengan di sekolah negeri dan perguruan tinggi negeri, yang terakhir diatur undang-undang, terutama dalam hal kemudahan dan pendanaan yang disediakan oleh negara.

"Pengakuan negara atas layanan pendidikan Mahad Aly tidak hanya dengan memberikan izin, tetapi juga harus ada untuk memberikan manfaat," tandas Dhani.

Ramdhani sangat mengapresiasi atas Launching Ma’had Aly Sunan Bejagung. Harapannya, Pondok Pesantren Sunan Bejagung terus mendidik para santri menjadi solusi bagi umat disetiap dinamika zaman.

“Semoga Pondok Pesantren Sunan Bejagung yang sudah berusia 23 tahun ini, dapat terus mendidik para santri  agar mampu menjadi aset bangsa yang berharga dan mampu menyesuaikan diri dengan dinamika zaman,” pungkas Dhani.

Ketua Umum MUI KH. Miftachul Akhyar berharap kader-kader mahasantri yang dilahirkan institusi ma'had aly mampu menjadi generasi yang bukan saja cerdas, tapi juga benar. "Cerdas (itu) penting. Tapi, benar lebih penting. Cerdas saja, saat ini tidak cukup. Sudah terlalu banyak contoh, banyak orang cerdas yang dalam kenyataannya justru keblinger," tegasnya.

Dengan menjadi generasi yang cerdas dan benar, lulusan ma'had aly diharapkan menjadi solusi bagi umat, saat Indonesia mengalami bonus demografi dalam beberapa tahun ke depan.

"Semoga ma'had aly ini mampu memberikan manfaat yang besar bagi umat, dan menjadi solusi bagi umat saat mereka mengalami kebingungan dalam hidup," harap Pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah Surabaya ini. (Yuyun/My)


Tags: