Ditjen Pendis Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H

Ditjen Pendis Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H

Jakarta (Pendis) - Keluarga besar Direktorat Jenderal Pendidikan Islam nguri-uri tradisi keagamaan yang baik dengan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi Maulid tidak saja telah menjadi budaya, namun menjadi ibadah yang bernilai untuk menghormati Baginda Nabi Muhammad SAW.

Dalam ceramahnya, KH. Sofyan Nidzomi, menekankan pentingnya kewaspadaan menghadapi bahaya radikalisme dan liberalisme yang saat ini dialami umat Islam. "Harus dibedakan antara militansi Islam dengan radikalisme Islam. Karena radikalisme telah meruntuhkan bangunan Islam yang rahmatan lilalamin, sementara liberalisme telah menjadikan orang itu latah," tegas Sofyan.

Baginda Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik dalam berdakwah dan dalam mendidik. Sofyan Nidzomi menilai akhir-akhir ini banyak orang yang latah merasa dirinya yang paling benar sehingga sering memberikan statemen yang kurang pas.

Menurut Sofyan Nidzomi, umat Islam harus mempunyai semangat militansi Islam dalam memperjuangkan keyakinannya, namun harus disertai dengan saling hormat-menghormati antar pemeluk agama yang satu dengan yang lain. "Pluralisme tidak boleh dipahami dengan mencampuradukan ajaran Islam dengan ajaran agama lain," ucapnya.

Semangat menghormati perbedaan menurut Sofyan Nidzami penting, karena kita harus menyadari tidak selamanya kita menjadi yang mayoritas, mungkin di tempat dan waktu yang lain kita menjadi yang minoritas.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1438 Hijriah ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin; Rektor IAIN Palu, Zainal Abidin; Sekretaris Ditjen Pendis, M. Ishom Yusqi; Direktur PAI, Imam Safe`i; para Pejabat Eselon III, IV dan segenap JFU Ditjen Pendidkan Islam.

Dalam sambutannya, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, M. Ishom Yusqi memberikan apresiasi kepada Ta`mir Mushola At-Tarbiyah Ditjen Pendidikan Islam yang telah berinisiasi menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 Hijriah. "Meskipun kita sedang sibuk-sibuknya menyelesaikan serapan anggaran di hari-hari terakhir, Alhamdulillah kita masih bisa menyempatkan menggelar Maulid sebagaimana saudara-saudara muslim lainnya," kata Ishom.

Dipaparkan oleh Ishom bahwa serapan anggaran program Pendidikan Islam sampai detik ini mencapai 92,5%. Artinya seluruh jajaran Ditjen Pendis telah bisa menyeimbangkan antara tuntutan kerja dengan ikhtiar meningkatkan spiritualitas.

Acara dimeriahkan dengan alunan sholawat-sholawat Nabi dan syair-syair Al-Barzanji oleh grup Rebana MTsN 13 Jakarta. Do`a berkah Maulid disampaikan oleh Rektor IAIN Palu, Prof. Dr. Zainal Abidin, MA. (ruchman/dod)


Tags: