DPRD: RSBI Dievaluasi, Bukan Ditutup

DPRD: RSBI Dievaluasi, Bukan Ditutup

KENDAL, KOMPAS.com - Keberadaan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) mendapat tanggapan beragam dari berbagai kalangan. Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kendal Jawa Tengah, Benny Karnadi, saat dikonfirmasi Senin (21/3/2011) mengatakan tidak setuju jika RSBI dihapus. Pasalnya, bukan sekolahnya yang bermasalah, tapi oknumnya sehingga perlu dievaluasi.

"Evaluasi adalah cara yang tepat. Menurut saya, sekolah yang bertaraf internasional sangat dibutuhkan apalagi mendekati pasar bebas," ujar Benny.

Ia menambahkan, RSBI memang perlu mendapat fasilitas lebih dari pemerintah. Namun fasilitas itu tidak berupa uang, tetapi berupa perlengkapan penunjang sekolah.

Hal senada juga dikatakan oleh Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Kendal Heri Wasito, untuk menutup atau membubarkan RSBI menurutnya sangat tidak tepat.

"Jika ada keluhan masalah pembiayan yang tinggi, harusnya dibahas bersama komite sekolah. Ssehingga tidak ada pihak yang diberatkan," ujar Heri.

Heri mengatakan, evaluasi dari masyarakat memang perlu dilakukan karena animo masyarakat cukup tinggi dengan keberadaan RSBI tersebut.

"Kelemahan selalu ada, untuk itu harapan saya selaku anggota dewan pendidikan tidak dihapus," lanjut Heri.

Sementara itu, Wakil Kepala SMK 1 Muhamadiyah Weleri Kabupaten Kendal menaruh apresiasi positif jika RSBI dihapus. Sebagai salah satu penyelenggara pendidikan swasta dirinya mengatakan jarak sekolah negeri dan swasta semakin jauh.

"Jika diwacanakan ditutup saya menaruh apresiasi," ujar Yusuf Darmawan.


Tags: